Advertisement
Perang Sarung, Dulu Simbol Keakraban Kini Jadi Tradisi Kekerasan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerhati kriminalitas, Suprapto menyebutkan fenomena perang sarung yang marak saat Ramadan sekarang telah bergeser tujuannya.
Dia menjelaskan aktivitas ini dulunya digunakan hanya sebagai sarana hiburan sesama teman sebaya, tetapi kian kemari dimanfaatkan para remaja sebagai ajang pertikaian antarkelompok.
Advertisement
"Sebetulnya kalau dulu itu hanya merupakan aktivitas hiburan atau iseng tapi kelihatannya dalam perkembangan ada pihak tertentu yang memanfaatkan ini untuk melakukan tindakan yang mengarah kekerasan atau tindakan kejahatan," kata Suprapto, Minggu (26/3/2023).
Fenomena perang sarung, jelas dia juga memanfaatkan momentum Ramadan saat umat muslim banyak yang beraktivitas untuk ibadah di malam hari. Hal itu kemudian dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mengelabui tindakan kejahatannya dengan ikut serta membawa sarung yang digunakan untuk aktivitas negatif. "Juga berkaitan dengan momentum, itu untuk mengelabui saja supaya dianggap mereka selepas ibadah dan agar tidak terdeteksi musuh," ungkapnya.
BACA JUGA: Polisi Lepas Remaja Bantul yang Diduga Akan Tawuran Perang Sarung
Maraknya penggunaan sarung untuk aktivitas kriminal di bulan Ramadan disebut dia juga lantaran adanya beberapa orang yang ahli dalam menggunakan alat itu. Sarung yang biasanya jarang digunakan sebagai alat menciderai orang kemudian dimodifikasi sedemikian rupa agar mampu melukai korban.
"Bermula dari satu pihak yang memanfaatkan ini untuk menyelinap menggunakan aksi kejahatan, itu menjadi seolah ajang saling membalas karena kadang kala yang melakukan itu tidak individu tapi kelompok, sehingga mereka yang sempat jadi korban itu juga memunculkan komunitasnya. Jadi seolah-olah pertikaian dan bukan aktivitas hiburan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Buaya Berkeliaran di Sungai Progo, Dislautkan DIY Bikin Tim Jejaring Penanganan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Sapi Kurban dari Gubernur DIY, Wakil Gubernur dan Presiden Didistribusikan ke Masyarakat
- Ekonomi Lesu, Pedagang Sebut Sejak Setahun Terakhir Pasar Bantul Sepi Pembeli
- Kurangi Sampah Anorganik dengan Daurulang Sampah Plastik Kemasan
- 51 Warga Pajangan Bantul Keracunan Tongseng Kambing
- Jadwal dan Tarif Bus Sinar Jaya ke Pantai Parangtritis Bantul dan Baron Gunungkidul
Advertisement
Advertisement