Advertisement
Cegah Klitih saat Ramadan, Kapolda DIY: Kami Patroli sampai Matahari Terbit

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Polda DIY mengubah jam patroli malam selama Ramadan untuk mengantisipasi terjadinya kasus kejahatan jalanan atau klitih yang kerap terjadi pada malam hingga dini hari.
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan Polda DIY sebenarnya sudah melakukan kegiatan patroli malam untuk mengantisipasi kejahatan jalanan dari mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB atau waktu salat subuh.
Advertisement
“Perubahan yang kami lakukan tidak hanya sampai jam 05.30 WIB tapi sampai dengan matahari terbit, sekitar jam 07.00 WIB. Kami ubah jam apel kita dari jam 4 pagi. Jadi Diubah rutenya supaya jam-jam yang dianggap rawan kami tetap ada bersama dengan masyarakat,” kata Suwondo, saat ditemui seusai melakukan kegiatan Jumat Curhat di Dusun Gedongan, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Jumat (24/3/2023) sore.
BACA JUGA : Diduga Klitih, Seorang Pelajar Dikejar Warga di Bantul
Suwondo mengatakan perubahan jam patroli dilakukan menyusul terjadinya aksi kejahatan jalanan yang terjadi pada Jumat pagi, sekitar pukul 05.30 WIB di Jalan Tentara Rakyat Mataram, Jogja. Dalam kejadian tersebut korban yang merupakan seorang pelajar diserang oleh gerombolan remaja bersenjata tajam.
“Sebenarnya yang sudah kita lakukan selalu jaga [patroli] jam 22.00WIB sampai 05.00 WIB. Tadi pagi sampai jam 05 00 WIB tidak ada kejadian, nol kasus. Eh terjadi jam 05.30 WIB. Saya prihatin dan menyesal, saya cek ke rumah sakit kondisi korban. Saat ini korban jadi tanggung jawab kepolisian,” ujarnya.
Lebih lanjut Kapolda DIY mengatakan dalam melakukan patroli untuk mencegah terjadinya kejahatan jalanan, pihaknya sudah memetakan titik-titik rawan yang memungkinkan terjadinya kejahatan jalanan. Namun ia enggan menyebutkan titik-titik rawan tersebut.
Namun, yang pasti, kata Suwondo, titik rawan kejahatan jalanan itu biasanya teradi jauh dari permukiman atau ruma penduduk. Menurutnya lokasi yang jauh dari permukiman penduduk itu menjadi 'medan perang' bagi mereka atau pelaku kejahatan jalanan.
Terkait kejadian kejahatan jalanan yang terjadi di Jalan Tentara Rakyat Mataram yang masuk wilayah kota dan padat penduduk menjadi pengecualian, karena biasanya kejahatan jalanan mengindari dekat permukiman.
BACA JUGA : Ini Wajah dan Peran Para Pelaku Klitih Titik Nol Jogja
“Ini sudah terjadi, tidak apa-apa, ini menjadi tambahan buat kami, kami terus evaluasi sistem yang sudah kita bentuk. Yang sebetulnya menunjukan tanda-tanda keberhasilan yang kita harapkan, namun terus kita lakukan pembaharuan dan perbaikan,” tandasnya.
Sahur On The Road
Di lokasi yang sama, Kapolres Bantul AKBP Ihsan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggelar sahur on the road atau sahur di jalan. Sebab setelah melalui kajiannya ternyata sahur on the road lebih banyak mudaratnya ketimbang baiknya.
“Mereka pura-pura janjian, konvoi sahur on the road tapi ternyata setelah itu cari musuh, ini yang kami antisipasi sehingga kita larang pelaksanaannya, kan lebih baik buka puasa dan sahur di rumah,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Lagi, Dokter Diduga Lecehkan Pasien Rumah Sakit Swasta di Malang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Empat Bangunan SMP yang Rusak di Bantul Bakal Diperbaiki Tahun Ini
- Kecelakaan Mobil dan Motor di JJLS Bantul, Satu Orang Meninggal Dunia
- Perayaan Paskah 2025, Ribuan Polisi di Kota Jogja Jaga Ketat 59 Tempat Ibadah
- Sepanjang Triwulan Pertama 2025 Ada 65 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bantul
- Tebing Breksi Hanya Andalkan Live Music Untuk Tingkatkan Angka Kunjungan Wisatawan
Advertisement