Advertisement
Dua RTHP di Kota Jogja Siap Diintegrasikan dengan Pengolahan Sampah Organik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja akan mengintegrasikan Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) dengan pengelolaan sampah organik. Integrasi akan dilakukan pada RTHP yang memiliki lahan cukup luas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Sugeng Darmanto menyampaikan untuk tahap awal integrasi ini akan dilakukan untuk RTHP yang dibangun Pemkot Jogja tahun ini. "Akan dibangun empat RTHP tahun ini. Itu basisnya juga digunakan untuk mengelola sampah," ucapnya, Senin (27/3/2023).
BACA JUGA : Pemkot Jogja Tambah Tiga Ruang Terbuka Hijau
Dia menjelaskan dari empat RTHP yang akan dibangun oleh Pemkot Jogja tahun ini, dua di antaranya siap diintegrasikan dengan pengelolaan sampah organik. Pertimbangannya adalah kecukupan lahan. Dua RTHP tersebut yakni RTHP di Warungboto dan RTHP di Wirobrajan.
"Ruang terbuka hijau publik yang lahannya luas akan difungsikan untuk pengolahan sampah. Misalnya memperkuat RTHP di Warungboto dan rencana di bekas makam Jopraban di Wirobrajan itu juga termasuk luas. Kami siapkan sementara dua dulu," jelasnya.
Nantinya RTHP tersebut akan dilengkapi dengan tambahan fasilitas pendukung pengolahan sampah. Integrasi ini dilakukan karena terbatasnya lahan di Kota Jogja. "Ya mau tidak mau. Harus seperti itu karena tidak punya tanah. Meskipun konsep pengelolaan masih sampah organik di sekitar RTHP."
Integrasi ini, kata Sugeng, juga untuk mendukung gerakan zero sampah anorganik yang diberlakukan Pemkot Jogja sejak Januari 2023. Diperkuat dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Jogja Nomor 660/6123/SE/2022 tentang gerakan zero sampah anorganik. Gerakan ini dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) karena kondisinya hampir penuh.
BACA JUGA : 2 Ruang Terbuka Hijau Publik di Bantul Dipercantik
Pegiat Kampung Hijau Gambiran, Agus Susanto menyambut baik rencana integrasi RTHP dengan pengelolaan sampah organik. Salah satu tantangan dalam menjalankan hal tersebut adalah kesiapan dari masyarakat yang mengelola sampah di RTHP. Dia berharap jika ini direalisasikan ada fasilitas tambahan seperti peralatan untuk mencacah sampah organik.
"Ya bagus karena itu [pengolahan sampah] sekarang sudah merupakan kebutuhan. Mau tidak mau harus melakukan itu," ungkapnya.
Penjabat Wali Kota Jogja Sumadi Pemkot Jogja punya gerakan zero sampah organik. Setelah diujicobakan sejak Januari hingga Maret 2023 bisa meminimalisasi sampah sekitar 60 ton per hari. Sampah di Kota Jogja dalam sebulan sekitar 260 ton, namun saat ini ada penambahan sekitar 40 ton. Sehingga setiap hari sampah di Kota Jogja 300 ton.
"Bagaimana mengelola sampah sebaik mungkin. Dari program sampah yang sudah kami uji coba mulai Januari, Februari, Maret, kami bisa mengurangi, meminimalisir sekitar 60 ton per hari bisa kita pilah dengan baik."
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Belum Tentukan Penyelenggara Bursa Karbon, Ini Saran Pengamat
Advertisement

Punya Nyali? Coba Kunjungi Destinasi Wisata Jembatan Kaca Terbesar di Dunia Ini
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab dan KPU Bantul Sepakat Dana Hibah untuk Pilkada 2024 Rp38,6 Miliar
- Permudah Angkut Produksi Pertanian, Pemkab Kulonprogo Bangun Jalan Usaha Tani di 7 Titik Berbeda
- Rusak Akibat Tawuran, Perbaikan Kursi Ki Hadjar Dewantara Tunggu Kajian BPK
- Pemda DIY Batasi Sampah ke TPST Piyungan 600 Ton Per Hari
- 10 Tahun Tak Miliki Legalitas, Ratusan Pemilik Unit Apartemen Malioboro City Gelar Demo
Advertisement
Advertisement