Advertisement
Tekan Kenaikan Harga Bapok, Disperindag Terus Gelar Pasar Murah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Untuk menekan laju inflasi di DIY, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY terus menggelar kegiatan pasar murah. Kegiatan tersebut melibatkan delapan distributor di DIY.
Advertisement
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan inflasi DIY masih berada di nomor kelima secara nasional di mana pada bulan Maret mencapai 6,11% dan nasional 4,7%. Menurut Syam, laju inflasi yang terjadi dipicu karena kenaikan harga pangan di DIY. Kenaikan tersebut salah satunya disebabkan kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan harga komoditas lain.
Selain itu, katanya, pemberlakuan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru terhadap gabah dan beras, ikut mendongkrak kenaikan harga beras. Pun demikian, sambung Syan, kenaikan harga berbagai komoditas juga disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat selama Ramadan dan menjelang perayaan Idulfitri.
"Ya menjelang Idulfitri serapan bahan pokok untuk industri mulai meningkat. Masyarakat terutama home industry mulai membuat oleh-oleh. Ini karena DIY menjadi salah satu tujuan destinasi wisata," katanya di sela kegiatan Pasar Murah Ramadan di halaman Kantor Disperindag DIY, Selasa (11/4/2023).
Berbagai upaya dilakukan Disperindag untuk menekan laju inflasi. Salah satunya dengan menggelar pasar murah dan operasi pasar selama Ramadan. Untuk DIY pihaknya akan menggelar pasar murah sebanyak 16 kali tersebar di beberapa lokasi. "Kami menyediakan 22 ton beras dan juga 15 ton minyak goreng serta bahan pokok lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga lebaran nanti," katanya.
CEO & Founder Dagangan, Ryan Manafe menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan Disperindag untuk mensuport kegiatan mereka. Pihaknya akan mensuport barang yang akan digunakan untuk pasar murah. Pihaknya berperan sebagai distributor, khusus minyak kita mereka tergolong distributor B1.
"Khusus untuk Minyak Kita, karena kami adalah distributor B1 maka mereka telah menyuplai 10.000 liter untuk Disperindag. Di mana harganya di Rp12.500 dan ketika dijual kembali mampu mendapat untuk Rp1.000 perliternya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Klarifikasi GoTo Terkait Mantan Petingginya Terseret Dugaan Korupsi Chromebook
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Reguler dan Xpress Berangkat dari Stasiun Tugu Hari Ini (15/7/2025)
- Mutasi Pejabat Utama Polda DIY: dari Dirreskrimsus, Irwasda dan Kapolresta Jogja
- Siap-Siap! PLN Lakukan Pemadaman Listrik di Bantul dan Wates Kulonprogo Hari Ini (15/7/2025)
- Pagi Ini (15/7/2025) Cuaca di Jogja dan Sekitarnya Cerah Berawan
- Jadwal, Tarif, dan Titik Penjemputan Shuttle Jogja ke Parangtritis Bantul PP
Advertisement
Advertisement