Advertisement

Berjibaku Hadapi Ribuan Pasien DBD dan Bawa Jogja Lolos KLB, Pria Ini Terima Penghargaan

Triyo Handoko
Rabu, 12 April 2023 - 09:47 WIB
Arief Junianto
Berjibaku Hadapi Ribuan Pasien DBD dan Bawa Jogja Lolos KLB, Pria Ini Terima Penghargaan Rubangi, petugas Program Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD Dinkes Jogja yang memperoleh penghargaan. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Salah satu petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja, yaitu Rubangi mendapat penghargaan atas jasanya mengendalikan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Penghargaan tersebut diberikan oleh World Mosquito Program dari Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM akhir Maret lalu.

Advertisement

Perjalanan Rubangi mengendalikan DBD di Jogja tergolong cukup lama. Pertama memulai kariernya pada 1988, Rubangi bertugas dari puskesmas ke puskesmas lainnya. Kini, dia bertugas di Program Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD Dinkes Jogja.

BACA JUGA: Hanya 20 Kasus Demam Berdarah dalam Sebulan, Pegawai Dinkes Kota Jogja Diganjar Penghargaan

Bapak tiga anak ini sempat melewati masa paling sulit penanganan DBD pada 2016 silam. Waktu itu Jogja mengalami kejadian luar biasa (KLB) DBD, di mana ada 1.690 orang yang terjangkit penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut.

"Namanya bekerja ada hambatan dan kendala namun kami selalu berkomunikasi bersama puskesmas, kelurahan dan kemantren dalam upaya pencegahan DBD di Jogja,” jelasnya, Rabu (11/4/2023).

Rubangi berhasil melewati KLB tersebut dengan berbagai inovasi dan program. Salah satunya yang dijalankannya hingga sekarang, yaitu gerakan satu rumah satu jumantik. Hasilnya, data Dinkes Jogja mencatat per Maret kemarin hanya ada 20 penderita DBD.

“Saya sangat bangga dan berterimakasih kepada masyarakat yang ikut serta dalam keterbiasaan hidup sehat dengan melakukan 3M yakni menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain,” katanya.

Termasuk, partisipasi masyarakat dalam menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Di umur yang sudah mendekati pensiun yaitu 59 tahun, Rubangi berjanji akan terus melayani masyarakat dalam pencegahan DBD. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement