Advertisement

Promo November

Hanya 20 Kasus Demam Berdarah dalam Sebulan, Pegawai Dinkes Kota Jogja Diganjar Penghargaan

Anisatul Umah
Jum'at, 07 April 2023 - 17:17 WIB
Bhekti Suryani
Hanya 20 Kasus Demam Berdarah dalam Sebulan, Pegawai Dinkes Kota Jogja Diganjar Penghargaan Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAPemerintah Kota (Pemkot) Jogja melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja berupaya menekan angka Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui program kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit DBD.

Salah satu ASN dari Dinkes Kota Jogja, Rubangi, 59 mendapatkan penghargaan World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta dari Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) dan Yayasan Tahija terkait dengan upayanya menekan DBD.

Advertisement

Melalui teknologi wolbachia, angka penderita DBD bisa turun. Jumlah penderita DBD pada Maret 2023 hanya 20 kasus. "Tidak menyangka mendapatkan penghargaan, ini tidak terlepas dari penggerak masyarakat untuk terus melakukan penanggulangan penyakit DBD," ucapnya dalam keterangan resminya dikutip, Jumat (7/4/2023).

Dia menjelaskan program pencegahan dan pengendalian DBD melibatkan 8.000 kader kesehatan dari tiga wilayah. Mulai dari Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Penelitian dan implementasi teknologi wolbachia ini juga telah dilakukan di 122 kelurahan dengan luasan 231 km² dan melindungi 2,2 juta penduduk.

Salah satu upaya Pemkot Jogja dalam menekan angka DBD melalui program satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik). Sehingga angka kematian akibat DBD bisa ditekan. Kota Jogja pernah menghadapi kejadian luar biasa pada 2016 silam. Di mana angka penderita DBD mencapai 1690 jiwa.

Pemerintah bekerja sama dengan FK-KMK UGM melakukan penelitian selama 11 tahun dan sampai saat ini secara efektif berhasil menurunkan 77 persen kasus DBD serta menurunkan 86 persen tingkat rawat inap akibat DBD. Bahkan pada Maret 2023 angkanya bisa ditekan menjadi 20 kasus penderita DBD.

"Namanya bekerja ada hambatan dan kendala namun kami selalu berkomunikasi bersama puskesmas, kelurahan dan kemantren dalam upaya pencegahan DBD di Kota Jogja," ucapnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah melakukan 3M. Menguras tempat penampungan air. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

BACA JUGA: Gas Elpiji Diduga Bocor, Dapur Rumah Warga Gunungkidul Terbakar

"Harapannya dengan adanya pelepasan nyamuk, masyarakat tetap melaksanakan gerakan satu rumah satu jumantik." (Anisatul Umah).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement