Advertisement
BKK Danais untuk Pengembangan Tata Ruang Kawasan Terpadu

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY menggulirkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan (Danais) ke kalurahan melalui program Tata Ruang Kawasan Terpadu. Program ini menyasar kalurahan yang memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatan kawasan tata ruang.
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan penanganan tata ruang kawasan terpadu strategis keistimewaan ini diampu oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY. Pada 2023 dilakukan uji coba di dua kalurahan yaitu Sumberagung, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, dan Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo. Ia berharap ke depan bisa ditingkatkan lagi jumlahnya karena fokus program pada aktivitas tertib tata ruang.
Advertisement
“Kalurahan yang dipilih memiliki komitmen terhadap pengendalian tata ruang dan pemanfaatannya. Karena kegiatan bersifat berkelanjutan sehingga perlu ada dukungan dan dimasukkan melalui program BKK Danais menyasar kalurahan,” kata Aris, belum lama ini.
Kalurahan yang terpilih sebelumnya telah melalui proses kurasi dan melihat berbagai pertimbangan termasuk ketertibannya berkaitan dengan pemanfaatan tata ruang. Kalurahan Sumberagung pada 2021 meraih predikat Kalurahan Tertib Administrasi Pertanahan dan Tata Ruang, sehingga setelah dilakukan pencermatan dan pengajuan proposal kemudian disetujui mendapatkan BKK tata ruang kawasan terpadu keistimewaan. “Kebetulan yang di Sumberagung ini mengembangkan sport center. Ini sekaligus sebagai bukti jika ada pertanyaan selama ini Danais bisa enggak untuk olahraga, sekarang terbukti bisa, tentunya dengan berbagai pencermatan sebelumnya,” ujarnya.
Carik Sumberagung, Kapanewon Jetis, Arif mengatakan kalurahannya memiliki gedung olahraga. Melalui program BKK Danais, lapangan sepak bola dan lapangan badminton dengan luas 2,3 hektare dikembangkan menjadi sport center. Kawasan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat sekaligus bisa mendongkrak perekonomian karena banyak warga berjualan di sekitar sport center. Selain itu ada sejumlah lapak yang ke depan perlu dikembangkan. “Dahulu mungkin masyarakat belum menjadikan kawasan ini sebagai titik kumpul, tetapi saat ini banyak dikunjungi ke area sport center. Sudah ada PKL, dan penonton yang menyaksikan sepak bola setiap hari ada, dampaknya besar terhadap perekonomian,” katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
- Siapkan Surat-Surat! Polres Bantul Gelar Operasi Patuh Progo 14-27 Juli 2025
Advertisement
Advertisement