Advertisement
Pemkab Bantul Rancang Big Data Kemiskinan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul tengah merancang big data kemiskinan yang nantinya digunakan untuk pemetaan masyarakat dan intervensi kebijakan penanganan masalah sosial di wilayahnya.
Sistem itu nantinya dapat diakses dan terintegrasi ke seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
Advertisement
Kepala Bappeda Bantul, Fenty Yusdayati menjelaskan big data kemiskinan itu merupakan pengembangan dari aplikasi yang sudah ada sebelumnya.
Nantinya big data kemiskinan ini akan memuat data warga miskin berdasarkan alamat dan nama. Pihaknya juga menggandeng pihak kampus dalam mengembangkan sistem tersebut. "Nanti data dari media sosial juga kami masukkan dan diolah lebih lanjut," kata Fenty, Minggu (16/4/2023).
BACA JUGA: Wilayah Selatan Akan Digarap untuk Atasi Tingginya Angka Kemiskinan di DIY
Dalam sistem tersebut Pemkab Bantul akan memperhatikan informasi mengenai penyaluran bantuan yang diperoleh warga, kondisi warga masih hidup atau tidak, maupun jumlah pengeluaran per bulan yang dihabiskan untuk biaya hidup.
Setiap OPD nantinya juga akan diberikan satu akun agar data selalu diperbaharui. "Jadi semua nanti terdeteksi apalah dia masih layak untuk menerima bantuan atau tidak. Tapi semua masih berproses," ucap Fenty.
Menurut Fenty, big data ini akan mampu mengukur kemiskinan di wilayahnya secara mikro dan gampang untuk dibaca dan dianalisis. Pengukurannya tetap melalui tahap dan verifikasi dari bawah. "Jadi buat lebih tepat sasaran juga bantuan yang disalurkan dan program yang dibuat berjalan efektif," ujarnya.
Pada 2021 sebanyak 27.730 orang dari total 146.098 orang miskin di Bantul termasuk warga miskin ekstrem. Kemiskinan ekstrem adalah warga miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhan primer manusia, termasuk makanan, air minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi.
Kepala Dinas Sosial Bantul, Gunawan Budi Santoso mengatakan lewat big data kemiskinan, penanganan dan penanggulangan kemiskinan akan lebih terarah dan tepat sasaran.
Setiap OPD nantinya juga akan dilibatkan dalam memperbaharui data kemiskinan lewat programnya. Dengan demikian jumlah warga miskin di wilayah setempat akan terus diperbaharui. "Ini tentu sangat membantu dan kita dukung dari data yang terdaftar di Kemensos nanti akan diolah lagi untuk disesuaikan lebih lanjut," ungkap Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement