Advertisement
Jangan Nekat! Bus Besar Dilarang Melintasi Jalur Patuk-Dlingo

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul bersama sejumlah instansi terkait akan merekayasa lalu lintas untuk memperlancar arus kendaraan selama libur dan cuti Lebaran. Salah satunya dengan melarang bus melintasi jalan Patuk-Dlingo, Kapanewon Dlingo, Bantul.
Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Singgih Riyadi mengatakan larangan bus melintasi jalan Patuk-Dlingo karena sepanjang jalur tersebut ada perbaikan jalan karena kondisi jalan rusak di beberapa titik. Selain itu jalan tersebut juga sempit sehingga tidak memungkinkan bagi kendaraan besar untuk saling berpapasan.
Advertisement
“Rekayasa lalu lintas di Mangunan karena ada jalur perbaikan dari Pinus Pengger dan Heha SKY View. Maka, kendaraan besar seperti bus wisata tak boleh lewati situ [Jalan Patuk-Dlingo],” kata Singgih, seusai Rapat Koordinasi Pemantauan Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah di Parasamya, kompleks Pemkab Bantul, Selasa (18/4/2023).
BACA JUGA: Musim Rambutan dan Alpukat, Pendapatan Kebun Buah Mangunan Ditarget Rp2 Miliar
Menurut Singgih, dari pengalaman selama ini, bus pariwisata yang akan menuju objek wisata di Mangunan dan sekitarnya bisa melewati Jalan Patuk-Dlingo, terutama bagi wisatawan yang berwisata ke Heha Sky View karena jaraknya ke Mangunan tidak terlalu jauh sehingga bisa menghemat waktu dan bensin.
Namun selama libur dan cuti lebaran ini jalur tersebut diperkirakan ramai. Sementara kondisi Jalan Patuk-Dlingo sempit. Ditambah lagi jalannya juga rusak sehingga jika bus pariwisata diizinkan melintasi jalur tersebut akan terjadi kepadatan lalu lintas. Maka, yang dibolehkan melintasi jalan Patuk-Dlingo adalah sepeda motor dan kendaraan roda empat.
“Hari ini Dinas Perhubungan DIY dan kepolisian memasang portal [di Jalan Patuk-Dlingo] tidak boleh dilintasi kendaraan besar. Bus dari Heha yang akan ke Dlingo haru turun lagi ke bawah [melintasi Jalan Imogiri-Mangunan]” ujarnya.
Selain itu, rekayasa lalu lintas juga dilakukan di sepanjang Jalan Parangtritis. Singgih memprediksi setelah lebaran Jalan Parangtritis akan padat kendaraan. Karena itu pihaknya bersama kepolisian akan menempatkan sejumlah petugas di setiap persimpangan dari mulai simpang empat Druwo, simpang Tembi, simpang Manding, dan simpang Bakulan
“Antisipasi terjadi lonjalan kendaraan secara situasional titik apill di Jalan Parangtritis kalau macet akan dilepas mulai dari simpang Druwo sampai simpang Bakulan,” ucapnya.
Selain itu jika di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis cukup padat, maka kendaraan yang akan menuju Parangtritis akan dialihkan melalui sempalan Pundong menuju Jembatan Soka kemudian belok kanan dan akan tembus di selatan Jembatan Kretek I.
Selain itu Jalan Parangtritis akan dibuat searah menuju selatan atau Parangtritis. Sementara kendaraan dari arah Parangtritis akan dialihkan menuju Jembatan Kretek II sampai Samas kemudian belok kanan sampai Jalan Samas.
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengatakan sampai saat ini belum terlihat adanya lonjakan kendaraan yang masuk Bantul. Sehingga kondisi di sejumlah ruas jalan masih cukup landai. Menurutnya, Bantul akan ramai setelah Lebaran karena banyak yang mengunjungi objek wisata di Bumi Projotamansari. Terutama di Parangtritis dan wisata di Dlingo.
“Selama ini ada dua obek wisata itu yang paling ramai di Bantul,” katanya. Karena itu jalur menuju objek wisata itu diperkirakan padat selama libur dan cuti Lebaran. Makanya perlu rekayasa lalu lintas di Jalan Parangtritis dan jalan menuju Dlingo.
Untuk bus besar yang akan menuju Dlingo diimbau untuk melintasi Jalan Imogiri-Mangunan karena Jalan Patuk-Dlingo tidak diperkenankan untuk kendaraan besar.
Selain itu pihaknya juga bekerjasama dengan Kominfo dan Googel untuk menonaktifkan sementara jalur Cinomati supaya tidak muncul dalam Google Map. Sebab jalan tersebut cukup terjal dan membahayakan bagi pengendara yang belum berpengalaman.
“Jadi selama libur dan cuti lebaran, pengguna jalan tak bisa lagi mengakses Jalan Cinomati. Ini demi keselamatan wisatawan yang akan menuju Dlingo maupun keluar dari objek wisata di Dlingo,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penonaktifan 7,39 Juta Penerima Bantuan Iuran JKN Disebut Bukan karena Efisiensi Anggaran
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hanya Bisa Tampung Puluhan Siswa, Pendaftar SPMB Jalur Domisili di SMPN 10 Jogja Mencapai Ratusan
- Lebih dari 12.000 Orang Jadi Warga Pendatang di Bantul
- Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Rampung, Penggarapan Tol dari Prambanan ke Arah Purwomartani Berproses
- Warga Terdampak Penataan Lempuyangan Tuntut Transparansi Kompensasi
- Dibangun Sejak 2018, Gedung Baru SMPN 1 Wates Tak Kunjung Rampung
Advertisement
Advertisement