Advertisement
Ini Jalur Ekstrem di Gunungkidul yang Tak Dihapus dari Aplikasi

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Tim pengamanan libur Lebaran memastikan tidak ada upaya penghapusan sementara jalur ekstrem di Gunungkidul dari aplikasi penunjuk arah. Guna mengurangi risiko kecelakaan di jalur tersebut telah dipasang spanduk peringatan.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Gunungkidul, Bayu Susilo Aji mengatakan, sudah mendata mendata jalur rawan mudik. Menurutnya, ada beberapa jalur yang harus diwaspadai karena rawan kecelakaan.
Hal ini terjadi karena kondisi jalan merupakan tanjakan ekstrem. Beberapa jalur yang masuk kategori ekstrem di antaranya Tanjakan Clongop, Gedangsari; Bundelan di Kapanewon, Ngawen, jalur Dlingo-Playen hingga Tanjakan Petir, Rongkop.
“Di beberapa jalur ini, kendaraan berat atau besar dilarang melintas guna menghindari terjadinya kecelakaan,” kata Bayu, Rabu (19/4/2023).
Dia mengungkapkan, untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalur ekstrem sudah dilakukan antisipasi dengan memasang rambu-rambu lalu lintas. Selain itu, juga dipasang spanduk tentang peringatan agar kendaraan besar tidak melintas di jalur tersebut.
Meski demikian, upaya antisipasi tidak sampai menutup akses, khususnya bagi pengendara yang memanfaatkan aplikasi penunjuk arah. Untuk diketahui, di Kabupaten Bantul jalur ekstrem seperti Cino Mati akan dihapus selama libur Lebaran dari aplikasi penunjuk arah.
“Untuk Gunungkidul, tidak ada kerja sama dengan penyedia layanan agar menghapus sementara jalur ektrem agar tidak dilalui,” kata Bayu.
Hal senada diungkapkan Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP A Purwanta. Menurut dia, tidak ada kebijakan berkaiatan dengan penghapusan jalur ekstrem di Gunungkiduln dalam aplikasi penunjuk arah.
“Yang jelas sudah dipasang rambu peringatan. Untuk optimalisasi, nanti disiapkan tim untuk patroli,” katanya.
Purwanta menambahkan, guna menyambut libur Lebaran telah dilakukan berbagai persiapan. Selain menyiapkan ratusan personel, juga ada rencana rekaysaa arus lalu lintas di sejumlah titik mulai dari jalur utama Wonosari-Jogja dan kawasan pantai.
Untuk jalur Wonosari-Jogja dipersiapkan skema jalur one way saat terjadi kemacetan mulai dari perbatasan Bantul hingga Kali Pentung, Patuk.
“Ya kalau macetnya parah, maka ditutup sekitar 30 menit untuk skema one way. Kalau sudah lancar akan dibuka lagi,” katanya.
Adapun rekayasa juga dilakukan di kawasan pantai. Rencananya jalur di dalam pantai hanya berlaku satu arah, sedangkan untuk Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) tetap berlaku biasa. “Keberadaan JJLS akan sangat membantu dalam mengurai kemacetan di kawasan pantai. Kami juga menyiagakan tim ganjal ban selama 24 jam di kawasan Patuk dan Pantai Baron,” katanya.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mayat Terbungkus Plastik di Bandung Merupakan Korban Pembunuhan
Advertisement

Restoran Jepang Sajikan Mi yang Lebarnya Mencapai 12 Sentimeter, Begini Cara Memakannya
Advertisement
Berita Populer
- 6 Jemaah Calon Haji Gunungkidul Masih Menunggu Kloter Keberangkatan
- Ratusan Tukik Dilepasliarkan di Pantai Gua Cemara Bantul
- Dinkes Sleman Ingatkan Jamaah Haji Agar Tetap Pakai Masker hingga Pakai Sunblock
- Waktu Keberangkatan dan Jumlah Calon Haji di Kulonprogo Berubah
- Mentan Syahrul Yasin Limpo Bagi Tips ke Petani Gunungkidul Agar Tanaman Tumbuh Subur
Advertisement
Advertisement