Advertisement

Ratusan Peserta Ramaikan MTQ ke-31 Kota Jogja 2025

Stefani Yulindriani Ria S. R
Sabtu, 27 September 2025 - 21:47 WIB
Maya Herawati
Ratusan Peserta Ramaikan MTQ ke-31 Kota Jogja 2025 Suasana pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-31 di Balaikota Jogja, Sabtu (27/9/2025). Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Jogja membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-31 di Balai Kota Jogja, Sabtu (27/9/2025). Perlombaan tersebut diikuti ratusan peserta dari 14 kemantren di Kota Jogja.

Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Jogja, Mohammad Tahrir, menyampaikan MTQ tahun ini mengusung tema Menumbuhkan Spirit Qur’ani untuk Kota Jogja yang Hijau, Bersih, dan Berkelanjutan. Dengan tema tersebut, Kantor Kemenag Kota Jogja ingin mengajak masyarakat Kota Jogja untuk bersama-sama mengamalkan Al-Qur’an dalam menjaga lingkungan.

Advertisement

“Tujuannya MTQ menumbuhkan budaya membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an, sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah,” katanya.

Selain sebagai kompetisi, MTQ juga menjadi ajang silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah antarkecamatan, serta menyeleksi kafilah terbaik untuk diperlombakan di tingkat provinsi. Mohammad menuturkan peserta termuda pada perlombaan kali ini berusia 8 tahun, sedangkan peserta tertua berusia 37 tahun.

BACA JUGA: Polda DIY Tindaklanjuti Isu Polairud Terlibat Distribusi BBM di Pantai Sadeng

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Jogja, Ahmad Shidqi, menuturkan tema tersebut sejalan dengan program Pemkot Jogja dalam mengelola lingkungan melalui Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) dan ekoteologi Kemenag. Ekoteologi yang diusung Kemenag merupakan konsep teologi lingkungan untuk menanamkan kepedulian pada alam sebagai bagian dari keimanan.

“MTQ ini tidak hanya sekadar menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum untuk mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menjaga lingkungan hidup di sekitar kita,” katanya.

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, mendorong agar spirit Qur’ani tidak hanya berhenti pada hafalan bacaan yang dilombakan, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Spirit Qur’an harus dipraktikkan,” tegasnya.

Sementara itu, Susiyanti, 26, guru bahasa Inggris di salah satu pondok pesantren di Kota Jogja, mengaku telah mempersiapkan diri mengikuti lomba tersebut sejak satu bulan sebelumnya. Kali ini, dia akan menunjukkan kemampuannya dalam lomba tafsir Al-Qur’an berbahasa Inggris. Dia mengaku tantangan terbesar dalam mengikuti perlombaan tersebut adalah menerjemahkan makna ayat Al-Qur’an sekaligus menguasai bahasa asing.

“Kalau tafsir itu tidak hanya hafalan lafaz ayat, tapi juga mendalami makna sesuai tafsir ulama. Tantangannya lebih besar karena saya harus langsung mengalihkannya ke bahasa Inggris,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kasus Keracunan MBG, BGN Libatkan BIN dan Polri

Kasus Keracunan MBG, BGN Libatkan BIN dan Polri

News
| Sabtu, 27 September 2025, 19:47 WIB

Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Wisata
| Selasa, 23 September 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement