Advertisement

Cerdaskan Perempuan, Teladani Pendiri Aisyiyah

Media Digital
Kamis, 20 April 2023 - 03:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Cerdaskan Perempuan, Teladani Pendiri Aisyiyah Warsiti, M.Kep., Sp.Mat. (kedua dari kiri) bersama para pimpinan Unisa Yogyakarta. / ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA Menjadi nakhoda di kampus sebesar Universitas ‘Aisyiyah, sosok Warsiti, M.Kep., Sp.Mat. layak jadi panutan. Dengan meneladani spirit pendiri ‘Aisyiyah, dia terus berjuang menunjukkan bahwa setiap perempuan selalu mampu berdaya dengan cara mereka masing-masing.

Advertisement

Berbekal pendidikan diploma keperawatan, Warsiti mengawali karier akademisnya sebagai asisten dosen di kampus yang dulu masih bernama Akademi Keperawatan (Akper) ‘Aisyiyah Yogyakarta, pada 1994. 

Setelah berjibaku melewati bermacam dinamika internal dan eksternal kampus, kini perempuan kelahiran Bantul, 26 Februari 1973 ini dipercaya menakhodai Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.

Dia menceritakan waktu itu lulusan strata satu jurusan keperawatan masih sangat jarang, sehingga pengajar di bidang ini kebanyakan memang hanya sebatas lulusan diploma. 

Dengan terus melanjutkan pendidikan dan kariernya, Warsiti sempat berpindah-pindah posisi, seperti dosen, koordinator akademik, wakil direktur, hingga pada 2010 dia diberi amanah menggantikan Ketua Stikes ‘Aisyiyah.

“Dalam perjalanannya, pada 2014 kami pernah menjadi Sekolah Tinggi Kesehatan terbaik di Indonesia. Nah bersamaan dalam posisi kami sebagai Sekolah Tinggi Kesehatan, kami berproses meluaskan lahan dakwah supaya tidak hanya berbasis kesehatan. Kemudian pada 2016 kami mencoba mengusulkan perubahan bentuk menjadi Uniersitas ‘Aisyiyah,” ujarnya, Senin (17/4).

Tepatnya pada Maret 2016, SK Universitas ‘Aisyiyah terbit. Dengan perubahan bentuk ini, maka diangkat pula Warsiti menjadi rektor. 

Kini merupakan periode kedua Warsiti memimpin Unisa Yogyakarta. Dalam perubahan semasa kepemimpinannya ini pula bertambah dua fakultas, yakni Fakultas Ekonomi, Sosial dan Humaniora serta Fakultas Sains dan Teknologi.

Selain itu, pengembangan tersebut juga turut membuka lebih banyak komposisi laki-laki baik di posisi dosen maupun mahasiswa.  Walau demikian, perempuan masih mendominasi dan menduduki posisi strategis di Unisa. “Komposisinya saat ini untuk dosen 20 persen laki-laki, 80 persen perempuan,” ujar dia.

Dengan kultur yang telah tertanam di kampus tersebut, menurutnya dosen perempuan justru memiliki kompetensi yang dan kepekaan yang lebih baik dibanding laki-laki. 

“Di sini sudah tidak ada lagi pandangan misalnya kalau perempuan itu harus nanti dulu setelah laki-laki. Tidak ada hambatan yang bersifat domestik pada dosen perempuan,” katanya.

Ideologi Organisasi

Hal ini menurutnya juga sejalan dengan ideologi yang dibawa organisasi ‘Aisyiyah yang memiliki semangat memberdayakan perempuan. 

Pengalaman sejarah menunjukkan bagaimana Siti Walidah sebagai pendiri ‘Aisyiyah sejak dulu sudah menyuarakan pemberdayaan perempuan.

“Bagaimana ibu Siti Walidah sangat concern supaya anak perempuan bisa menjadi perempuan pintar, bisa berperan di publik, tidak hanya di rumah. Dia mengandaikan perempuan di tengah situasi bangsa di mana posisi perempuan tersingkir, tidak memiliki hak yang sama dengan laki-laki,” ujar ibu tiga anak ini.

Peran perempuan di era sekarang menurutnya sama dengan laki-laki, yaitu untuk menjalankan peran-peran kemasyarakatan. 

“Pandangan Islam sudah jelas bahwa perempuan dan laki-laki punya tanggun jawab yang sama beramal sholeh [QS. An -Nahl, 97]. Perempuan punya kesempatan yang sama untuk berkemajuan dan berprestasi. Perempuan harus berdaya dan memiliki kemandirian,” katanya.

Menakhodai institusi sebesar Unisa Yogyakarta tentu bukan hal yang mudah. Diperlukan berbagai penyesuaian menghadapi dinamika yang terjadi baik di dunia pendidikan maupun teknologi. 

Pelajaran Penting

Pandemi Covid-19 menjadi pelajaran penting untuk selalu beradaptasi dengan kondisi.

Setelah pada periode sebelumnya dikembangkan sejumlah prodi strata dengan jargon Unisa Tumbuh, pada periode ini Unisa Yogyakarta hendak mengembangkan Prodi Pasracarjana dan Fakultas Kedokteran yang dikemas dalam jargon Unisa Unggul.

Untuk menuju target itu, Unisa Yogyakarta terus menambah jumlah dosen strata tiga. “Tahun sebelumnya ada 26 yang kami sekolahkan strata tiga. Lalu tahun ini ada 23 dosen yang kami sekolahkan strata tiga. Total dosen ada 209, masih harus menambah banyak untuk dosen strata tiga,” ujar dia.

Selain itu, kata dia, kini sedang dikembangkan pula kampus Unisa Yogyakarta, salah satunya pembangunan masjid kampus yang sudah bisa digunakan pada tahun ajaran baru besok. “Pengembangan itu dari sisi sumber daya manusia, pembelajaran dan kurikulum, fasilitas, termasuk kerja sama baik nasional maupun internasional,” ujarnya. 

Berkontribusi Membangun Negeri

Sebagai kampus yang berada di bawah organisasi ‘Aisyiyah, Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta berorientasi menjadi lahan dakwah yang keberadaannya dirasakan oleh masyarakat. Maka peran akademisi terus selalu diseimbangkan dengan peran pengabdian masyarakat.

Rektor Unisa Yogyakata, Warsiti, M.Kep., Sp.Mat. menjelaskan walau Unisa merupakan kampus swasta, tetapi selalu memberi kesempatan bagi anak Indonesia yang dari sisi akademik mampu namun dari sisi ekonomi tidak bisa melanjutkan studi, untuk mendapatkan beasiswa.

“Skema beasiswa itu sangat banyak. Tahun ajaran yang lalu, lebih dari Rp6 miliar kami berikan untuk beasiswa. Bukan hanya anak-anak di sekitar sini, anak-anak di daerah 3T [terluar, termiskin, tertinggal] juga kami beri kesempatan,” ujarnya, Senin (17/4).

Dengan adanya beasiswa kesempatan belajar di Unisa Yogyakarta itu, diharapkan mereka nantinya bisa kembali ke daerahnya masing-masing dan membangun masyarakat di sana. Dari sisi pengabdian masyarakat, Unisa Yogyakarta juga kerap terlibat dalam penanganan persoalan  yang dihadapi masyarakat. 

Dia mencontohkan seperti saat pandemi Covid-19, Unisa Yogyakarta turun membantu tenaga kesehatan menangani Covid-19. “Bahkan kami merelakan rusunawa kami untuk selter bagi para penyintas Covid-19. Masyarakat umum bisa mengakses ke sana,” ujar dia.

Terkait dengan program vaksinasi, Warsiti mencatat ada lebih dari 10.000 kegiatan vaksinasi yang dilakukan praktisi Unisa bekerja sama dengan Kemenkes dan Polri untuk masyarakat dalam upaya mengantisipasi penularan Covid-19.

Dari sisi riset, akademisi Unisa Yogyakarta juga banyak menghasilkan riset yang berorientasi pada persoalan yang dihadapi masyarakat. 

Sepanjang 2022/2023, ada 61 penelitian yang didanai eksternal. Dari total 61 penelitian itu, sebanyak 27 judul mendapatkan dana hibah sebesar total Rp728 juta. Sementara sisanya, yakni 34 penelitian mendapatkan perolehan dana hibah sebesar Rp1,6 miliar.

Inovasi

Salah satu dosen Unisa juga berhasil mengembangkan inovasi kursi untuk ibu menyusui yang diberi nama Kursi Oksitosin untuk Ibu Menyusui (KursiMu). Inovasi ini dikembangkan oleh dosen Prodi Strata Dua Kebidanan Unisa Yogyakarta, Dr. Mufdlilah, S.Pd., S.Si.T., M.Sc,. 

Kursimu dilengkapi dengan pijatan oksitosin yang dapat bergerak naik-turun, pijakan kaki dan musik yang berguna untuk melancarkan ASI bagi ibu menyusui.

Unisa Yogyakarta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan reputasi pada tingkat nasional dan internasional melalui berbagai aktivitas pemeringkatan baik yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek Dikti) maupun lembaga eksternal lainnya, salah satunya Greenmetric Ranking.

“Di tingkat nasional, kami peringkat ke-51 dari seluruh perguruan tinggi yang mengikuti pemeringkatan Greenmetric. Itu menjadi sesuatu yang in line dengan visi kami, yakni kampus yang berwawasan kesehatan, salah satunya bagaimana menciptakan lingkungan yang nyaman dan hijau,” ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala LPPM Unisa Yogyakarta, Luluk Rosida, S. ST., MKM menambahkan Unisa Yogyakarta sejauh ini telah banyak mendaftarkan hasil karya inovasinya ke Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak paten.

Pada 2022/2023, kata dia, Unisa Yogyakarta mendaftarkan 10 inovasi dosen yang didaftarkan ke Paten Sederhana dan satu di antaranya telah mendapatkan sertifikat Granted dari Kemenkumham, yakni inovasi KursiMu. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement