Advertisement
CV ESA Yogyakarta, Kerjakan Semua Pekerjaan dengan Maksimal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Setelah lulus dari Program Studi Kehutanan UGM, Teresia Estiningsih fokus bekerja di sektor penyedia pohon hutan. Ranah kerjanya melingkupi penyediaan pohon jati, mahoni, dan lainnya.
Advertisement
Sejak 2004, dia mendirikan CV ESA Yogyakarta yang ternyata semakin berkembang cakupannya.
Tidak hanya pohon hutan, layanan usaha ini melebar pada sektor pertanian, perkebunan, sampai peternakan. Pelebaran usaha ini lantaran Teresia melihat adanya potensi yang bagus ke depannya di sektor tersebut.
“Awal perusahaan berdiri bisa langsung dapat proyek. Meski ke depannya juga naik turun, banyak pesaingnya, tetapi bisa berkembang pelan-pelan. Sejauh ini, sebulan rata-rata ada satu proyek, dengan rata-rata setahun ada 20 proyek. Pernah juga sebulan dapat tiga proyek,” kata perempuan berusia 54 tahun ini, Selasa (18/4).
Nilai proyek beragam, dari puluhan juta rupiah sampai di atas Rp1 miliar. Teresia tidak memilih-milih proyek, baik kecil atau besar tetap dia terima. Tim juga maksimal mengerjakan semua jenis pekerjaan.
“Sederhana saja, enggak muluk-muluk dalam mencari rezeki, yang penting teman-teman bisa bekerja dengan enjoy dan menikmati, sesimpel itu,” kata Teresia.
Kesetaraan
Dalam mengerjakan banyak proyek ini, CV ESA Yogyakarta juga bermitra dengan Bank BPD DIY, entah itu berupa penyimpanan uang sampai pengajuan pinjaman.
Sejak usaha berdiri, Bank BPD DIY menjadi salah satu jasa perbankan yang mendukung CV ESA Yogyakarta untuk terus berkembang.
Banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk yang menguatkan Teresia dalam menjalankan usaha. Meski bekerja di lapangan dan berhubungan dengan proyek, status perempuan tidak menjadi penghalang.
Dia sudah terbiasa dengan konsep kesetaraan sejak kecil. Banyaknya orang yang mendukung saat bekerja juga menjadi pemupuk dirinya untuk semakin percaya diri.
Paham apabila rezekinya merupakan berkah dari semesta, CV ESA Yogyakarta rutin menyalurkan corporate social responsibility (CSR) pada masyarakat. Terakhir, mereka menyumbangkan 7.600 bibit tanaman indigofera untuk 34 kelompok peternak yang ada di Gunung Kidul. Tanaman Indigofera merupakan alternatif yang mengandung banyak protein dan tahan cuaca kering. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
Advertisement