Advertisement

IPAL Jogja Selalu Dirawat, Kepala UPT: Tapi Belum Pernah Uji Hasil Olahan Air Limbah

Triyo Handoko
Senin, 01 Mei 2023 - 23:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
IPAL Jogja Selalu Dirawat, Kepala UPT: Tapi Belum Pernah Uji Hasil Olahan Air Limbah Ilustrasi saluran irigasi yang bersih dari air limbah - Solopos/Burhan Aris Nugraha

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Jogja terus dirawat dengan penyiagaan petugas selama 24 jam nonstop. Perawatan tersebut dilakukan jika ada warga yang mengeluhkan IPAL macet atau rusak lainnya. 

Kepala UPT Pengolahan Air Limbah Jogja Nugroho Indratmoko menjelaskan pencemaran air sungai belum tentu dari IPAL. “Kami selalu siaga kalau ada warga yang melaporkan IPAL rusak, langsung kami perbaiki. Lagi pula belum pernah dilakukan tes hasil olahan air limbah yang disalurkan ke sungai, jadi belum tentu dari IPAL,” katanya, Senin (1/5/2023).

Advertisement

Wilayah yang paling banyak mengalami kerusakan IPAL, jelas Nugroho, adalah Kotabaru, Keraton, dan Giwangan. “Karena instalasinya pakai bus beton warisan zaman Belanda, tapi kami rutin melakukan pelumpuran agar tak gampang macet atau rusak lainnya,” ujarnya.

Untuk menentukan pencemaran sungai karena IPAL, sambung Nugroho, diperlukan tes kualitas air olahan limbah dari IPAL yang ada. “Selain itu saluran air limbah [SAL] kami juga rutin dirawat, kalau ada keluhan langsung diperbaiki,” terangnya. 

Baca juga: PT KAI: Puncak Arus Balik ke Jakarta Terjadi Hari Ini

IPAL dan SAL yang rusak, lanjut Nugroho, akan menimbulkan bau sehingga masyarakat akan melaporkannya. “Kami juga bekerja maksimal, kalau tidak segera diperbaiki akan berpengaruh ke retribusi pelanggan tentu ini jadi timbal baik yang saling mengontrol juga dan selama ini terlayani dengan baik,” jelasnya.

Nugroho menyebut seluruh SAL di Jogja terpusat di Sewon, Bantul. “SAL ini juga kami terus rawat, dulu itu SAL sering kemasukan air hujan karena tinggi SAL dan Saluran Air Hujan (SAH) hampir sama. Sekarang sudah lebih dalam SAL dari SAH jadi tidak tercampur lagi,” katanya.

Nugroho menjelaskan memang ada IPAL yang berdekatan dengan sungai seperti di IPAL Kelurahan Notoprajan dan Wirobrajan. “Memang ada tapi kami rawat rutin juga, sepertinya memang perlu uji hasil air limbah agar tahu apakah IPAL mencemari sungai atau tidak, tapi sekarang belum bisa dipastikan,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement