IPAL Jogja Selalu Dirawat, Kepala UPT: Tapi Belum Pernah Uji Hasil Olahan Air Limbah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Jogja terus dirawat dengan penyiagaan petugas selama 24 jam nonstop. Perawatan tersebut dilakukan jika ada warga yang mengeluhkan IPAL macet atau rusak lainnya.
Kepala UPT Pengolahan Air Limbah Jogja Nugroho Indratmoko menjelaskan pencemaran air sungai belum tentu dari IPAL. “Kami selalu siaga kalau ada warga yang melaporkan IPAL rusak, langsung kami perbaiki. Lagi pula belum pernah dilakukan tes hasil olahan air limbah yang disalurkan ke sungai, jadi belum tentu dari IPAL,” katanya, Senin (1/5/2023).
Advertisement
Wilayah yang paling banyak mengalami kerusakan IPAL, jelas Nugroho, adalah Kotabaru, Keraton, dan Giwangan. “Karena instalasinya pakai bus beton warisan zaman Belanda, tapi kami rutin melakukan pelumpuran agar tak gampang macet atau rusak lainnya,” ujarnya.
Untuk menentukan pencemaran sungai karena IPAL, sambung Nugroho, diperlukan tes kualitas air olahan limbah dari IPAL yang ada. “Selain itu saluran air limbah [SAL] kami juga rutin dirawat, kalau ada keluhan langsung diperbaiki,” terangnya.
Baca juga: PT KAI: Puncak Arus Balik ke Jakarta Terjadi Hari Ini
IPAL dan SAL yang rusak, lanjut Nugroho, akan menimbulkan bau sehingga masyarakat akan melaporkannya. “Kami juga bekerja maksimal, kalau tidak segera diperbaiki akan berpengaruh ke retribusi pelanggan tentu ini jadi timbal baik yang saling mengontrol juga dan selama ini terlayani dengan baik,” jelasnya.
Nugroho menyebut seluruh SAL di Jogja terpusat di Sewon, Bantul. “SAL ini juga kami terus rawat, dulu itu SAL sering kemasukan air hujan karena tinggi SAL dan Saluran Air Hujan (SAH) hampir sama. Sekarang sudah lebih dalam SAL dari SAH jadi tidak tercampur lagi,” katanya.
Nugroho menjelaskan memang ada IPAL yang berdekatan dengan sungai seperti di IPAL Kelurahan Notoprajan dan Wirobrajan. “Memang ada tapi kami rawat rutin juga, sepertinya memang perlu uji hasil air limbah agar tahu apakah IPAL mencemari sungai atau tidak, tapi sekarang belum bisa dipastikan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Minggu 24 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Minggu 24 November 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 24 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Minggu 24 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal SIM Keliling Sleman Pekan Terakhir Bulan November 2024
Advertisement
Advertisement