Lahan Parkir di Malioboro Jogja Terbatas, Pemda DIY Kesulitan Beli Lahan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Lahan parkir di Malioboro Jogja terbatas, pengadaan lahan di sekitar kawasan tersebut sulit dilakukan Pemda DIY. Terbatasnya lahan kosong serta harga tanah yang cukup tinggi, menjadi persoalan.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan Pemda DIY mengalami kesulitan untuk melakukan pengadaan lahan guna dijadikan tempat parkir di Malioboro Jogja. Menurutnya, sekitar kawasan Malioboro sudah cukup padat, sehingga mencari lahan kosong dengan luas sekitar 1 atau 2 hektare untuk dijadikan tempat parkir tidak memungkinkan.
Advertisement
Belum lagi, harga tanah di kawasan Malioboro Jogja nilainya cukup tinggi, sehingga pengadaan lahan parkir dinilai tidak dapat dilakukan.
“Kami enggak mungkin akan membebaskan semua kawasan untuk tempat parkir. Jadi harus ada inisiatif dari publik, bisa enggak kerja sama sama dengan Pemda DIY? Mosok semuanya harus kami yang membebaskan, kalau sekitar Malioboro kan harganya sudah sangat mahal,” katanya di Kompleks Kepatihan, Rabu (3/5/2023).
Untuk menyiasati keterbatasan lahan parkir tersebut, Pemda DIY telah berupaya menyewa lahan bekas UPN Veteran Yogyakarta yang kini menjadi Parkir Ketandan. Tempat parkir tersebut pun diharapkan mampu menampung wisatawan yang berkunjung ke sekitar Malioboro.
Selain itu, Pemda DIY juga telah mengupayakan tempat parkir di Terminal Giwangan, Bandara Adisutjipto dan Terminal Jombor untuk digunakan sebagai tempat parkir wisatawan. Untuk mempermudah akses wisatawan dari tempat parkir tersebut ke wilayah Kota Jogja, Pemda DIY menyediakan transportasi umum.
Meski begitu, Sultan pun menyadari dengan banyaknya wisatawan yang berpusat di Malioboro, upaya tersebut pun masih kurang. Akibatnya, jalan-jalan di samping kanan kiri Jalan Malioboro, seperti Jalan Pajeksan dan Jalan Dagen digunakan wisatawan untuk parkir.
BACA JUGA: Sebanyak 6.201 Titik Jadi Sumber Pencemaran Sungai di Sleman
Adanya tarif parkir pada tempat parkir yang dikelola swasta tidak sesuai regulasi, bahkan beberapa kali lipat daripada tarif yang telah ditetapkan pun dinilai Sultan menjadi salah satu dampak dari minimnya lahan parkir di kawasan tersebut.
“Itu memungkinkan seperti itu, ruang untuk mencari duit yang lebih banyak bisa, ya nanti kami pikirkan,” katanya.
Dia pun berharap, masyarakat sekitar di Malioboro Jogja yang memiliki lahan dapat memanfaatkan lahan pribadi tersebut sebagai tambahan tempat parkir bagi wisatawan. “Harapan saya sekitar di Malioboro, rumah-rumah yang kosong bisa enggak punya kerjasama dengan Pemda DIY atau dengan teman-temannya untuk membuat tempat parkir?” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Advertisement