Advertisement
Ratusan Warga Mantrijeron Ikuti Uji Kualitas Air Sumur
Suasana pengujian air sumur oleh petugas DLH Jogja di Kelurahan Mantrijeron. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com—Kelurahan Mantrijeron menfasilitasi warganya untuk melakukan pengujian kualitas air sumur. Per Kamis (11/5/2023) sudah ada 200-an warga Mantrijeron yang mendaftar pengujian kualitas air tersebut.
Mulanya, Kelurahan Mantrijeron prihatin dengan kualitas air di wilayahnya. “Kami prihatin kualitas air makin buruk, beberapa sumur warga itu airnya berwarna kuning. Lalu kami koordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup [DLH] Jogja ternyata dapat diuji secara gratis akhirnya kami umumkan ke masyarakat,” kata Lurah Mantrijeron Bambang Purambono, Kamis sore.
Advertisement
Bambang awalnya melakukan pengujian air di sekitar biopori jumbo. “Biopori ini baru kami buat tahun lalu, kami tes air di sekitarnya jangan sampai malah bikin pencemaran dan ternyata masih aman dibawah baku mutu,” ujarnya.
Pengujian yang sudah dilakukan DLH Jogja terhadap air sumur di Mantrijeron, jelas Bambang, sudah di 15 titik. “Karena DLH juga terbatas kami masih menunggu, kalau per hari ini sudah 200an yang mendaftar di semua RT ada warga yang mendaftar,” katanya.
BACA JUGA: Warga Jogja Bisa Ajukan Uji Kualitas Air Sumur Gratis
Jumlah warga pendaftar uji kualitas air, lanjut Bambang, akan terus bertambah. “Ini baik karena hasilnya nanti akan jadi penentu masyarakat dalam konsumsi air, mislanya buruk akan kami dorong menggunakan PDAM,” ucapnya.
Bambang menilai lewat pengujian air sumur ini pihaknya juga turut mengedukasi masyarakat. “Sudah kami edukasi dan pahamkan kalau air kualitas sujurnya buruk jangan dikonsumsi larena hanya membahayakan kesehatan,” tegasnya.
Lewat data pengujian air sumur, sambung Bambang, Kelurahan Mantrijeron alan mendorong masyarkat untuk beralih ke PDAM. “Kakau ada datanya kami enak nanti tinggal mengarahkan dan mendorong ke PDAM bagi sumur yang airbya buruk,” katanya.
Bagi warga yang air sumurnya masih layak konsumsi akan kami minta untuk merebus sampai benar-benar matang. “Semua ini semata-mata untuk kepentingan masyarakat Mantrijeron, terutama kesehatannya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
PBB Khawatirkan Keselamatan Warga Sipil Akibat Perang di Sudan
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Libur Natal-Tahun Baru, Reservasi Hotel di DIY Mulai Meningkat
- Stok Aman, Disperindag Sleman Pastikan Isi LPG Sesuai Takaran
- Pengendara di Kulonprogo Tewas Tabrak Pohon Usai Senggolan
- DPRD Bantul Dorong Pemkab Kreatif Hadapi Efisiensi 2026
- Nelayan Pantai Baron Gunungkidul Berhenti Melaut Akibat Cuaca
Advertisement
Advertisement



