Advertisement

Agar Tak Gagal Panen, Petani di Bantul Diminta Menyesuaikan Tanaman di Musim Kemarau

Yosef Leon
Kamis, 11 Mei 2023 - 14:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Agar Tak Gagal Panen, Petani di Bantul Diminta Menyesuaikan Tanaman di Musim Kemarau Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo (kanan) meninjau lahan penanaman cabai off season di Kapanewon Sanden pada Kamis (14/4/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mengimbau petani di Bantul untuk menyesuaikan komoditas pertanian yang akan ditanam selama musim kemarau. Petani disebut harus memilih komoditas yang tidak membutuhkan pasokan air banyak di masa kemarau nanti. 

Kepala DKPP Kabupaten Bantul Joko Waluyo menerangkan, petani di wilayahnya sudah berpengalaman dalam menyesuaikan masa tanam setiap komoditas. Musim kemarau yang diprediksi jatuh lebih kering pada tahun ini pun disebut tidak akan berdampak signifikan pada target produktivitas hasil pertanian di Bumi Projotamansari.

Advertisement

BACA JUGA: Sensus Pertanian 2023, BPS Bantul Terjunkan 727 Petugas

"Kami sarankan untuk menanam sesuai dengan kemampuan di wilayah masing-masing, misalnya palawija dan jagung atau kedelai silahkan yang kebutuhan airnya agak kurang," kata Joko Kamis (11/5/2023). 

Joko mengklaim bahwa pihaknya sudah menerjunkan petugas ke lapangan untuk mengecek kondisi pompa air. Fasilitas itu akan sangat dibutuhkan petani terutama di wilayah yang pasokan air berkurang atau masuk ke dalam klasifikasi zona merah kekeringan seperti Dlingo, Piyungan dan Pundong. 

"Teman-teman yang ada di lapangan sudah cek lokasi di lahan pertanian, untuk antisipasi el nino nanti kami sudah punya ribuan pompa yang ada di Bantul untuk antisipasi kekurangan air pada lahan pertanian," ujarnya. 

Sementara Stasiun Klimatologi Jogja menjelaskan, berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer laut terkini menunjukkan bahwa Angin Timuran/Monsun Australia sudah mulai aktif dan mendominasi wilayah Indonesia. Angin timuran menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia sudah mulai memasuki periode musim kemarau.

Kepala Stasiun Klimatologi Jogja Reni Kraningtyas menyebutkan, diprediksi pada tiga dasarian ke depan (dasarian I Mei hingga dasarian III Mei 2023) curah hujan berkisar antara 0 – 100 mm dengan kategori rendah hingga menengah. 

BACA JUGA: Setiap 50 Hektare Lahan Pertanian di Bantul Lenyap

Dalam tiga bulan kedepan, curah hujan di wilayah Jogja diprediksi rendah – menengah berkisar antara 21 - 150 mm/bulan pada bulan Mei 2023, bulan Juni 2023 dengan kriteria rendah berkisar antara 0 – 100 mm/bulan serta pada bulan Juli 2023 dengan kriteria rendah berkisar antara 0 - 50 mm/bulan. 

"Kami menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat luas untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau 2023 yang diprakirakan akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya," jelas dia. 

Untuk daerah-daerah dengan peluang terjadinya curah hujan rendah, perlu melakukan langkah antisipasi memilih budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air, waspada kebakaran hutan, lahan dan semak serta menghemat penggunaan air bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement