Jadi Ikon Jogja, Teras Malioboro 1 dan 2 Akan Digabung
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Teras Malioboro 1 dan 2 akan digabung sehingga nantinya Teras Malioboro bisa menjadi ikon Jogja. Wisatawan belum merasakan ke Jogja jika belum ke Teras Malioboro.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Sri Nurkyatsiwie dalam Syawalan yang diselenggarakan di Teras Malioboro 1, Senin (15/5/2023). Siwie mengatakan, saat ini memang ada Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.
Advertisement
Kegiatan syawalan juga menjadi bukti Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2 bisa berkolaborasi. "Ke depan tidak ada lagi Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2 karena akan menjadi satu," jelas Siwie dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin.
Siwie mengatakan, saat ini sudah mulai kelihatan. Selain itu, saat ini, pengembangan Teras Malioboro juga dibantu oleh perguruan tinggi, komunitas dan perbankan. "Kalau ini bisa dikelola dengan baik maka gerakan ini bisa menjadikan UMKM naik kelas," paparnya.
Baca juga: Petani Milenial Sleman Punya Badan Usaha, Permudah Akses Modal
Dalam kegiatan yang dihadiri beberapa komunitas yang terkait dengan Teras Malioboro ini, Siwie mengaku senang karena pada saat Lebaran lalu tidak ada berita yang viral pedagang nuthuk harga. Ini semua karena pedagang sudah memiliki kesadaran.
Dengan demikian dia berharap pengunjung yang datang ke Teras Malioboro tidak kapok. Mereka tidak hanya sekali datang setelah itu tidak datang lagi.
Tahun lalu, tercatat ada sekitar 2,7 juta orang yang datang, Jika setiap yang datang ini belanja Rp 50.000 maka bisa dibayangkan berapa uang yang beredar.
Siwie juga akan terus melakukan survei, mengamati dan terus mengembangkan Teras Malioboro. Kalau ada pedagang yang masih sepi, akan dilihat penyebabnya dan diharapkan bisa didapatkan solusi untuk meningkatkan penjualan.
Terkait dengan keinginan untuk membuat gapura agar Teras Malioboro lebih kelihatan, Siwie mengatakan, hal itu juga sudah dipikirkan. "Tetapi karena Malioboro masuk sumbu filosofi maka akan dilakukan pertimbangan yang lebih matang agar tidak menyalahi," katanya.
Siwie juga mengingatkan pedagang yang sudah menyewa tempat tetapi tidak segera dibuka atau dibuka tidak rutin maka akan dilakukan pembinaan. Akan ada peringatan satu sampai tiga sebelum diambil tindakan.
Agar barang yang dijual di Teras Malioboro lebih laku, maka dia mengajak pedagang untuk bergabung di Sibakul. Dia berharap lewat penjualan online, maka omset akan meningkat. Pemda DIY akan membantu agar ongkir bisa rendah dan kalau memungkinkan bebas ongkir.
Ketua panitia Toni berharap Teras Malioboro terus berkembang sehingga bisa menjadi tempat wisata belanja di Jogja. Teras malioboro diharapkan juga bisa menjadi ruang kebersamaan antar komunitas.
Asekda DIY bidang Perekonomian dan Pembangunan Yuna Pancawati yang mewakili pejabat Sekda DIY Wiyos Santoso mengatakan, pengembangan Teras Malioboro akan terus dilakukan agar ke depan bisa menjadi ikon Jogja. Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah melakukan kolaborasi. Dengan demikian diharapkan pemulihan ekonomi ini bisa menjadi lebih cepat. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
- Puluhan Pengumpul Sampah Datangi Rumah Cabup Sleman Harda Kiswaya, Sampaikan Keluhan dan Harapan
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
Advertisement
Advertisement