Tersangka Mafia Tanah Kas Desa Siap Kembalikan Uang, Pendamping Korban: Buka Pusat Aduan!
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pendamping 190 korban mafia tanah kas desa, Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Universitas Proklamasi (UP) 45 menanggapi janji tersangka Robinson Saalino yang akan mengembalikan uang milik para korban. LKBH UP 45 menjelaskan janji pengembalian uang tersebut harus berwujud nyata dengan dibukanya pusat aduan oleh pengembang.
“Selama ini korban ini sudah mencoba membuka komunikasi dengan pengembang, melalui karyawan perusahan pengembang mereka tidak dilayani. Artinya selama ini, pengembang tidak beritikad baik,” kata salah satu tim pelaksana lapangan aduan korban TKD LKBH UP45, Ana Riana, Jumat (26/5/2023).
Advertisement
Riana menjelaskan iktikad baik Robinson ditunggu oleh para korban. “Ini bagus [janji pengembalian uang], tetapi harus konkret. Kalau memang mau mengganti uang maka sekarang silakan buka pusat aduan, lalu didata para korban ini, dan diberikan kepastian yang jelas agar tidak terkatung-katung seperti kemarin,” ujarnya.
BACA JUGA: Tanah Kas Desa: Penasihat Hukum Robinson Saalino Sebut Penetapan Tersangka Janggal, Ini Alasannya
Para korban, jelas Riana, memiliki dua tuntutan utama. “Pertama, bagi yang sudah membayar dan belum dibangun atau baru membayar setengah maka silakan dikembalikan uangnya. Kedua, bagi yang sudah membayar dan dibangun mereka minta agar perizinan yang ada dilengkapi dengan baik, atau paling tidak dikembalikan uangnya,” terangnya.
Rian menjelaskan korban juga mengalami modus beberapa perjanjian dengan Robinson. “Ada yang investasi, ada yang akadnya jual beli bahkan diberik HGB [hak guna bangunan] dan dinjanjika jika tiga kali perpanjang akan jadi hak milik yang artinya 60 tahun penggunaan,” katanya.
Kalkulasi kerugian korban, lanjut Rian, sebanyak Rp200 miliar untuk yang berada di Jogja Eco Wisata (JEW). “Ke-183 korban itu kalkulasinya Rp200 miliar, sedangkan di JEW itu ada 400 unit hunain yang terjual, maka di JEW kalkulasinya bisa meningkat kerugiannya,” ucapnya.
Sementara tujuh korban lain, sambung Rian, berada di kalurahan lain. “Semua yang mengadu ke kami korban Robinson, dari empat kalurahn yaitu Maguwoharjo, Caturtunggal, Condongcatur, dan Pakembinangun,” tuturnya.
Rian menyebut kemungkinan korban akan terus bertambah. “Tadi saja sudah ada yang melaporkan aduan ke kami juga,” katanya.
Soal Langkah hukum yang akan diambil, menurut Rian, akan dimusyawarahkan dengan para korban. “Soal Langkah hukum tentu liat kondisi dan nanti kami dengar apa yang korban inginkan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
Advertisement
Advertisement