Advertisement

Digeruduk PSHT soal Kasus Pengeroyokan, Kapolres Bantul: Kami Tinggal Tangkap Pelakunya!

Ujang Hasanudin
Senin, 29 Mei 2023 - 16:47 WIB
Arief Junianto
Digeruduk PSHT soal Kasus Pengeroyokan, Kapolres Bantul: Kami Tinggal Tangkap Pelakunya! Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mendatangi Polres Bantul, Senin (29/5/2023). Mereka mendesak polisi menangkap pelaku pengeroyokan terhadap salah satu anggota mereka, Ali Susanto Joko Saputro.

Sementara polisi mengaku sudah mengantongi profil pelaku pengeroyokan tersebut.

Advertisement

Diketahui, pengeroyokan tersebut terjadi di salah satu vila di Jalan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul. Akibatnya, korban yang merupakan suami dari anggota DPRD DIY, Tustiyani itu mengalami luka sayatan di bagian tangan sebanyak 16 jahitan dan di kepala enam jahitan.

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan menyatakan telah menerima aspirasi dari kelompok PSHT tersebut.

Dia pun memastikan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap para pelaku penyerangan, di antaranya dengan meminta keterangan dari para saksi mata dan memeriksa rekaman kamera CCTV.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kata dia, para pelaku memang merupakan anggota suporter dari salah satu tim sepakbola di DIY. Sementara untuk motif penyerangan diduga karena adanya kesalahpahaman kedua belah pihak.

BACA JUGA: Kawal Kasus Penembakan Warga Girisubo, Keluarga Korban dan PSHT Datangi Polda DIY

Lantaran kejadian itu merupakan tindak pidana sehingga secepatnya akan diproses. “Secepatnya akan kami tangkap pelaku, kami sudah punya profiling jadi tinggal penangkapan,” tegasnya.

Ihsan menambahkan antara pelaku dan korban tidak saling mengenal. Menurutnya peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi spontanitas.

Korban tidak mengetahui pelaku dari salah satu suporter sepak bola. Demikian pelaku juga tidak mengetahui bahwa korban anggota PSHT. Dia memastikan pengeroyokan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan nama kelompok.

Sebelumnya, salah satu perwakilan dari PSHT, Hariyadi mengatakan peristiwa penyerangan itu disebabkan karena kesalahpahaman. Menurutnya, saat itu korban mengingatkan sejumlah orang yang diketahui para suporter bola itu untuk tidak menyalakan musik dengan volume keras.

Namun, karena diduga merasa tersinggung, beberapa pemuda itu pun melakukan pengeroyokan terhadap korban Ali Susanto.“Korban merupakan warga situ [Parangtritis] dan anggota PSHT, kami mendorong polisi untuk secepatnya menangkap pelaku,” katanya saat mendatangi Polres Bantul bersama ratusan anggota PSHT lainnya, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

10 Orang Tewas Usai Dua Helikopter Militer Malaysia Tabrakan, Berikut Kronologinya

News
| Selasa, 23 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement