Dialog Kemerdekaan Pers, Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Tinggi

Advertisement
SLEMAN—Sepanjang 2022 terdapat 61 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Sebagian besar dilakukan oleh anggota kepolisian. Angka ini menjadi indikator buruk dalam kemerdekaan pers di Indonesia.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito, dalam dialog penguatan internal Polri dengan tema Kemerdekaan Pers dan Perlindungan Jurnalis, yang digelar secara hibird dari Mabes Polri diikuti seluruh Polda termasuk Polda DIY, Rabu (31/5/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Hampir 1.700 Jurnalis Terbunuh di Seluruh Dunia dalam 20 Tahun Terakhir
Dalam forum tersebut, Sasmito mengatakan kekerasan terhadap jurnalis ini harus dihentikan. “Ini masih terus bertahan dalam lima tahun terakhir. Ini harus dihentikan. Kita cari cara bersama agar kasus-kasus ini tidak berlanjut di tahun yang akan datang,” katanya.
Ia juga menyoroti profesionalisme Polri. Ia mencontohkan dalam proses pelaporan, prosesnya terkadang sulit dan membutuhkan waktu lama. Jika sudah masuk pun, beberapa laporan menurutnya tidak jelas tindak lanjutnya.
“Dari 19 laporan yang kami sampaikan ke Polri, itu sangat sedikit yang bisa diselesaikan oleh polisi. saya tidak tahu kendalanya apa. Tapi banyak kasus yang kami laporkan tidak selesai. Tapi ada satu kasus yang melibatkan polisi di Surabaya selesai, itu kita apresiasi,” kata dia.
Selain itu, ia mengecam praktek penyisipan intel di dalam tubuh organisasi pers. ‘Saya pikir praktek yang kemaren terbongkar di Blora, menjadi praktek yang terakhir dan tidak perlu dilanjutkan. Semua organisasi di tanah air kalau dimintai informasi oleh Polri pasti akan diberikan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bergerak Dalam Senyap, Peringati 26 Tahun Kasus Udin dan Perlawanan Pada RKUHP
Kabag Luhkum Divkum Polri, Kombes Pol Adi Ferdian, menjelaskan Polri yang memiliki ribuan anggota di setiap daerah, terkadang ada anggota yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan semangat kemerdekaan pers seperti kekerasan atau intimidasi jurnalis.
“Namun jalinan antara Polri dengan pers cukup baik. Terbukti trust publik terhadap Polri trennya naik. Kepercayaan publik dalam survey-survei berkisar 70 persen. Untuk kesempurnaan memang sangat sulit, namun patut disyukuri kepercayaan publik meningkat,” katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Wayang Jogja Night Carnival 8 Sediakan Tribun Berbayar, Tarif hingga Rp400.000
- Pemkot Bangun Jalur Pedestrian Pasar Gede, Ini Saran Tim Advokasi Difabel Solo
- Cuplikan Wawancara dan Buku Harian Jessica Wongso dalam film Dokumenter Netflix
- TikTok Shop Resmi Tutup, Persaingan Usaha Disebut Jadi Lebih Sehat
Berita Pilihan
Advertisement

Ilmuwan Pencipta Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel & Uang Rp15,5 Miliar
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, 3 Oktober 2023
- Berikut Jadwal Keberangkatan Bus Damri Tujuan YIA dan Tarifnya
- Pelajar SMA Muha Gelar Aksi Tanam Bakau di Hutan Mangrove Baros
- Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman, Wonosari, dan Wates 3 Oktober 2023
- Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, 3 Oktober 2023: Cerah Sepanjang Hari
Advertisement
Advertisement