Advertisement

Promo November

Bergerak Dalam Senyap, Peringati 26 Tahun Kasus Udin dan Perlawanan Pada RKUHP

Lugas Subarkah
Kamis, 18 Agustus 2022 - 05:47 WIB
Sirojul Khafid
Bergerak Dalam Senyap, Peringati 26 Tahun Kasus Udin dan Perlawanan Pada RKUHP Tauhid Aminulloh, menlihat salah satu karya seni yang berada di Silamo Hub, Rabu (17/8/2022). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Memperingati 26 tahun kasus pembunuhan jurnalis Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin atau Udin yang hingga kini belum tuntas, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta dan Yogyakarta Youth Contemporary Art menggelar pameran seni rupa bertajuk Bergerak dalam Senyap. Melibatkan 19 senian, pemerang berlangsung 16-30 Agustus di sejumlah lokasi.

Beberapa lokasi pameran yaitu Silamo Hub, jalan Sonosewu Baru Ngestiharjo, Kasihan; Mergi Tresno Kafe & Resto, Jalan Mrisi, Tirtonirmolo, Kasihan; Cupable Café,Jjalan Kaliurang KM.13, Besi, Sleman; Mol Café, Pandega Duta III, Manggung, Caturtunggal, Sleman; dan Kafe Susu Tuli (Kasuli), Jalan Langenarjan Lor, Kota Jogja.

Advertisement

Ketua AJI Yogyakarta, Shinta Maharani, menjerlaskan Udin ditengarai dibunuh karena menulis kasus korupsi mega proyek Parangtritis dan suap suksesi Bupati Bantul Sri Roso senilai 1 Miliar kepada Yayasan Dharmais milik Presiden Soeharto saat rezim Orde Baru yang otoriter.

Hal ini menggambarkan situasi pers yang buruk di bawah rezim Suharto. Sayangnya, serangan terhadap jurnalis tidak hanya terjadi pada era orde baru. Pasca-reformasi, ancaman terhadap kebebasan pers kembali terjadi melalui Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

BACA JUGA: Keren! 12 Pesepakbola Anak Asal Bantul Wakili Indonesia di Kuala Lumpur Cup 2022

“Tengoklah pasal-pasal yang mengatur tentang ujaran kebencian, penghinaan, penyebaran berita palsu, larangan menyebarkan ide komunisme/marxisme hingga melanggar kesusilan publik. Pasal-pasal ini membahayakan kebebasan pers dan demokrasi,” ujarnya, Rabu (17/8/2022).

Sebagai bentuk protes terhadap RKUHP, Yogyakarta Youth Contemporary Art menciptakan sejumlah karya seni yang dipamerkan di lima kafe tersebut. Di Silamo Hub misalnya, terdapat sejumlah karya yang menggambarkan lini masa Udin Award sejak 1997 hingga 2022.

Udin Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada jurnalis maupun kelompok jurnalis professional yang punya dedikasi terhadap dunia jurnalistik. Mereka juga menjadi korban kekerasan fisik dan psikis karena menjalankan tugas jurnalistik. “AJI memberikan penghargaan ini untuk mendorong kebebasan pers dan berekspresi,” ungkapnya.

Di Silamo Hub juga ada karya berjudul Bantal Jokowi yang diperoleh dari arsip Majalah Tempo pada 2020 dan majalah D&R 1998, berjudul Bantal Soeharto. Tahun 2020 Majalah Tempo mendapat Udin Award karena mengalami doxing, peretasan, kekerasan, dan kriminalisasi.

BACA JUGA: Siap-Siap! Bakal Ada Job Fair di Bantul, Buka 4.000 Lowongan Kerja

Pada saat itu, Tempo membuat kover Presiden Joko Widodo berhidung panjang seperti Pinokio dan membuat laporan investigasi berjudul Swasembada Gula: Cara Amran dan Isam. Sedangkan karya berjudul Bantal Soeharto menggambarkan kover Presiden Soeharto yang digambar dengan desain kartu Raja atau King. Tahun 1998, pemerintah nyaris menutup Majalah D&R karena sampul itu.

Penanggungjawab Unit Bisnis Silamo Hub, Tauhid Aminulloh, mengatakan tragedi wartawan Udin tidak terjadi pada 1996 saja, melainkan sampai saat ini. Silamo Hub mendukung pameran ini karena memiliki visi yang sama yakni memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Kita gampang banget melupakan sebuah peristiwa. Dengan pameran ini seharusnya bisa dipakai oleh warga Bantul untuk mengingat kembali pernah ada peristiwa di sini, sampai sekarang belum terungkap. Apa yang terjadi di kasus Udin ini juga bisa terulang kembali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement