Simpang OB Dipasangi APILL Full Responsive, Segini Durasi Lampu Merah dan Hijaunya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Simpang Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok atau yang lebih dikenal simpang OB kini telah dipasang traffic light. Lampu APILL yang dipasang tersebut menggunakan sistem full responsive dengan durasi yang disesuaikan dengan volume kendaraan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sleman, Marjanto menerangkan pengoperasian lampu APILL di simpang Wahid Hasyim mampu mengurai kemacetan. Dioperasikan sejak 17 Mei 2023 lalu, lampu APILL yang dioperasikan di simpang Wahid Hasyim tersebut menggunakan sistem full responsive.
Advertisement
"Itu menggunakan sistem yang namanya full responsive yang diatur setiap simpang maksimal 70 detik. Diatur 70 detik, tetapi ketika hijau itu bisa diberikan maksimal sesuai dengan panjang antrean kendaraan," kata dia, Minggu (4/6/2023).
Secara rinci, lampu APILL dengan sistem full responsive dibekali kamera di tiap rambunya. Kamera ini berfungsi memantau panjang antrean dengan jarak pandang sekitar 20 meter. Sensor yang ada akan merespons lamanya durasi lampu hijau sesuai kondisi di lapangan. "Full responsive yang otomatis dia memotret dari panjang antrean kendaraan itu. Potretnya di kamera itu di 20 meter. [Kameranya] Terpasang di lampu APILL," ujar Marjanto.
BACA JUGA: Canggih! Lampu APILL di Jogja Akan Otomatis Hijau saat 2 Kendaraan Ini Lewat
Kendaraan yang ada dalam radius 20 meter tersebut akan masuk pantauan kamera pada APILL. Bila antrean panjang, maka APILL akan memberikan respon durasi lampu hijau maksimal 70 detik. Dengan catatan jarak antarkendaraan yang masuk dalam jangkauan kamera tidak lebih dari tiga detik. "Itu diatur maksimal 70 detik tiap simpang dengan catatan jarak antarkendaraan itu maksimal tiga detik," tegasnya.
Namun, bila dalam kurun waktu 70 detik tersebut jarak antarkendaraan yang masuk pantauan kamera lebih dari tiga detik, maka lampu otomatis merah. Misalnya, pada detik ke-40, jarak kendaraan terakhir yang masuk dalam jangkauan kamera dengan kendaraan yang menyusul di belakangnya lebih dari tiga detik, otomatis lampu APILL akan berubah menjadi merah.
"Full responsive terhadap panjang antrean pada range kamera yang disorot di situ, panjang antrean di range kamera. Kamera itu range panjangnya kira-kira ya kurang lebih 20 meter," kata dia.
Itulah sebabnya, durasi lampu hijau pada lampu APILL tersebut tidak selalu maksimal 70 detik, melainkan menyesuaikan panjang antrean di masing-masing simpang. Sehingga simpang dengan antrean yang panjang bisa segera bergerak, sedangkan simpang yang lengang bisa dipercepat durasi hijaunya.
"Itu sudah adil, jadi ketika pagi banyak kendaraan yang lewat misalnya, anggap saja di sisi Barat, mau ke Timur, di situ dengan jarak maksimal tiga detik dia akan kena hijau terus sampai 70 detik. Kalau kendaraan itu misalnya sedikit panjangnya sedikit, dia antrean belakangnya tidak ada lagi, ya langsung berubah merah," jelasnya.
Sejauh ini, menurut Marjanto dengan sistem full responsive, volume kendaraan di simpang Wakhid Hasyim dapat lebih tertata. Sistem ini dinilai lebih efektif, ketimbang mengubah durasi lampu APILL secara manual di momen-momen tertentu.
"Selama ini masih ada yang mengatur manual, ini 40 detik nanti kalau pas misalnya liburan diubah lagi 45 detik hijaunya, 50 detik, itu kan tidak efektif. Enggak efektifnya masih tergantung dari manusia untuk ngatur. Kalau itu sudah pakai kamera, sensor," ungkapnya.
Sebelum dipasang lampu APILL, menurut pantauan Marjanto para pengendara berebut untuk lewat lebih dulu di simpang itu. Lalu sejak dipasang APILL masyarakat harus menaati aturan lalu lintas yang berlaku. "Kami lihat pengamatan-pengamatan di lapangan itu sudah ada keteraturan. Terus nanti kita evaluasi lagi kira-kira nanti sebulan setelah pemasangan APILL," ujar dia.
Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana menambahkan model sistem full responsive memungkinkan simpang yang tidak ada kendaraan, lampu hijaunya akan segera bergeser ke simpang yang lain. "Tidak harus menunggu waktu 70 detik," ucap dia.
"Dari aspek lalu lintas mudah-mudahan kemudian semakin teratur. Itu yang utama, dari aspek lalu lintasnya," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jay Idzes Targetkan Jadi WNI Tahun Ini, Proses Naturalisasi Sampai Kemenkumham
- Rinov/Pitha Akui Kehadiran Herry I P Bikin Percaya Diri di Asian Games 2023
- Dikawal Polisi, Pengelola GBK Pasang Spanduk Tanah Milik Negara di Hotel Sultan
- Profil dan Perjalanan Karier Brisia Jodie, Penyanyi yang Diisukan Hamil
Berita Pilihan
Advertisement

Bertemu SBY Bahas Tahun Politik 2024 di Istana Bogor, Jokowi: Yang Dibicarakan Rahasia
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Melihat Yoni Peninggalan Kerajaan Hindu di Panggungharjo
- Program Padat Karya DIY Menyerap Tenaga Kerja 34.656 Warga DIY
- Pencermatan Rancangan DCT, KPU DIY Terima Perubahan dari Sejumlah Parpol
- Penutupan Selokan Mataram, Dinas Pertanian DIY Berupaya Minimalkan Dampak
- Agar Penonton Menikmati Pertunjukan, Wayang Jogja Night Carnival Hadirkan Tribun Berbayar
Advertisement
Advertisement