Advertisement

Produksi Semangka Masih Jauh dari Kebutuhan Pasar, Ini yang Dilakukan Pemkab Sleman

Lugas Subarkah
Selasa, 06 Juni 2023 - 17:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Produksi Semangka Masih Jauh dari Kebutuhan Pasar, Ini yang Dilakukan Pemkab Sleman Kelompok Tani Babu Risqi memanen semangka program Sekolah Lapang Budidaya Semangka, di Gatak I, Kalurahan Selomartani, Kalasan, Selasa (6/6/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman menggenjot produksi semangka. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi semangka yang dinilai tinggi.

Kepala DP3 Sleman Suparmono, menjelaskan komoditas semangka perlu dikembangkan karena tingginya kebutuhan konsumsi semangka. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan konsumsi semangka masyarakat Sleman mencapai 4.000 ton per tahun.

Advertisement

Sementara pada 2022, Sleman hanya memproduksi sebanyak 176 ton semangka. "Maka kami dorong teman-teman petani, ayo menghasilkan semangka. Karena kebutuhan masyarakat masih banyak yang perlu dicukupi. Sedangkan pasokan semangka selama ini 95 persen masih berasal dari luar Sleman," ujarnya, Selasa (6/6/2023).

BACA JUGA: Salut! Tiga Pebisnis Hasil Pertanian Sleman Jadi Finalis Young Ambassador Agriculture 2023

Beberapa upaya yang dilakukan untuk itu diantaranya dengan Sekolah Lapang Budidaya Semangka dan kerjasama dengan offtaker yang memiliki peran untuk membantu memasok hasil pertanian agar bisa dipasarkan hingga supermarket ternama. “Dengan begitu, target pemasaran dapat lebih luas, dan petani pun dapat menikmati hasil tanamnya dengan lebih cepat,” katanya.

Sekolah Lapang Budidaya Semangka dilaksanakan di lokasi Gatak I, Kalurahan Selomartani, Kalasan. Dukuh Gatak 1, Sawali, mengatakan program ini sudah dimulai sejak Maret lalu dan saat ini sudah memasuki masa panen.

Dalam program ini ditanam sebanyak 400 bibit semangka di lahan seluas 4 hektar. Di lahan seluas itu, dibutuhkan modal awal sebesar Rp80 juta. Dengan harga semangka sekarang yang mencapai Rp8.000, diperkirakan keuntungan bersih bisa mencapai Rp240 juta.

Dengan berhasilnya program awal ini, pada 2024 mendatang akan ditambah lagi lahan untuk penanaman semangka seluas 10 hektar. Ia berharap program ini bisa semakin mensejahterakan petani. “Yang terpenting petani makmur sejahtera,” ungkapnya.

BACA JUGA: Kelompok Wanita Tani Jadi Penyanggah Pertanian di Sleman

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan sektor pertanian tak hanya memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian utamanya pada pendapatan petani maupun penyerapan tenaga kerja.

"Mari kita dukung bersama, untuk budidaya semangka maupun komoditas pertanian lainnya oleh Kelompok Tani Babu Risqi ini menggunakan teknik budidaya pertanian yang efektif dan efisien, sehingga keuntungan yang diperoleh dapat maksimal dan meningkatkan kesejahteraan bersama," katanya.

Ia berharap petani terus membuka diri untuk bekerjasama dengan para ahli, baik di bidang pertanian, di bidang pangan, maupun ahli di tingkat perguruan tinggi, juga dengan menggandeng petani milenial dalam pengembangan pemasaran dengan teknologi terkini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ruang Meletus, Warga Pesisir Pantai Diungsikan Hindari Potensi Tsunami

News
| Rabu, 17 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement