Hari Lanjut Usia Nasional, Tetap Ceria di Usia Senja karena Sumeleh
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—DIY punya warga lansia yang tergolong banyak karena usia harapan hidup di provinsi ini melebihi rata-rata nasional. Beberapa lansia yang masih sehat dan bugar di usia senja punya beberapa kiat agar hidup mereka tetap berkualitas.
Mengenakan baju batik warna merah muda, dipadu dengan kerudung cokelat dan jarit batik warga senada, Badriah terlihat mengikuti gerakan instruktur senam meski usianya tidak muda lagi. Ia juga bisa berjoget dengan menggoyangkan badan dan tangannya saat didengarkan salah satu lagu dari Ndarboy Genk berjudul Koyo Jogja Istimewa.
Advertisement
Nenek berusia 86 tahun tersebut diminta naik panggung karena menjadi bagian dari lansia tertua. Dia mendapatkan hadiah. Badriah datang ke Pantai Cemoro Sewu, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, untuk mengikuti peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 yang digelar Dinas Sosial DIY, Rabu (7/6/2023).
Dia bersama saudara dan anaknya dari Dusun Manggisan, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan. Selain gerakan fisiknya yang masih aktif, bicaranya masih jelas dan pendengarannya masih kuat. “Sing penting seneng, enggak mikir apa-apa, pasrah karo sing gawe urip [yang penting hati selalu senang, tidak memikirkan apa-apa. Pasrah kepada yang memberi hidup],” ucapnya di sela-sela acara HLUN.
Selain sumeleh, rahasia untuk tetap bugarnya adalah memperbanyak aktivitas. Dalam kesehariannya, Badriah menjadi buruh tani dengan bayaran Rp30.000-Rp40.000 per hari. Jika tidak ada yang menyuruh, ia menanam berbagai macam tanaman di lahan miliknya seluas sekitar 400 meter.
BACA JUGA: Ini Dia 10 SMP di Jogja dengan Nilai ASPD Tertinggi Tahun Ini
Jika tidak ada kegiatan di rumah, ia tetap beraktivitas dengan bersih-bersih rumah dan memasak. “Ya masak,” katanya saat ditanya kegiatan sehari-hari di rumah.
Selain Badriah, ada juga Istingatun. Perempuan kelahiran 13 Oktober 1941 itu juga masih tetap terlihat ceria dan aktif saat mengikuti senam massal. Nenek dua anak dan enam cucu itu datang ke acara HLUN bersama rombongan dari Kapanewon Bantul dalam satu bus.
Dari subuh ia sudah ke Kantor Kapanewon Bantul untuk berkumpul bersama lansia lainnya. Warga Dusun Mandingan, Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul, ini mengaku masih senang dengan aktivitas fisik seperti senam dan bersepeda.
Pensiunan guru SD ini bisa berjam-jam saat bersepeda. “Sehari-harinya aktivitas saya bersepeda kadang sampai tiga jam dalam sehari,” katanya.
Selain bersepeda, ia juga sering membaca buku dan bermain teka teki silang untuk mengasah otak supaya tidak pikun. Dia terkadang melakukan aktivitas yang ringan-ringan seperti bersih-bersih rumah. “Ya kerjakan apa yang bisa dikerjakan,” kata dia.
Istingatun juga punya sikap hidup sumeleh. “Pokoknya pasrah saja sama Tuhan. Selalu gembira tidak usah mikir yang aneh-aneh. Itu kunci bahagia,” katanya.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, mengatakan ada lebih dari 1.000 lansia yang ikut dalam puncak acara Peringatan HLUN 2023 di Cemoro Sewu Bantul ini. Mereka datang dari kabupaten dan kota di DIY. Ia merasa senang karena para lansia masih bersemangat untuk beraktivitas, terbukti dengan senam massal yang digelar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
Advertisement
Advertisement