Advertisement
UPN Veteran Yogyakarta Siap Berkontribusi dalam KSS
Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu, Yayan GH. Mulyana menyerahkan buku Perjalanan Satu Dekade KSS Indonesia kepada Rektor UPN Veteran Yogyakarta, M. Irhas Effendi (kiri), Kamis (15/6/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah
Advertisement
SLEMAN—Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) memiliki semangat yang sama dengan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 lalu sebagai solidaritas negara-negara berkembang menghadapi kolonialisme.
UPN Veteran Yogyakarta siap berkontribusi membantu Indonesia menjalankan perannya dalam KSS.
Advertisement
Hal ini disampaikan Rektor UPN Veteran Yogyakarta, M. Irhas Effendi dalam Forum Komunikasi Kebijakan Luar Negeri bertema Perjalanan Satu Dekade Kerjasama Selatan-Selatan Indonesia, Kontribusi Bagi Terciptanya Pembangunan Berkelanjutan di Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) UPN Veteran Yogyakarta, Kamis (15/6/2023).
Dia menjelaskan dalam satu dekade terakhir Indonesia terus meningkatkan ragam kegiatan dan menanamkan nilai-nilai baik dalam keterlibatannya di KSS.
Dalam mencapai Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Deveopment Goals (SDGs), UPN Veteran Yogyakarta siap membantu dalam tiga poin tujuan, yakni kesetaraan pendidikan, pengentasan kemiskinan dan aksi iklim.
“Misalnya Kemenlu [Kementeriam Luar Negeri] memberikan beasiswa kepada pemuda dari berbagai negara selatan, UPN Veteran siap menerima dan mendidik mereka. Ini sesuai dengan upaya kami internasionalisasi dosen dan mahasiswa dalam meraih akreditasi internasional,” ujarnya.
Kedua, dalam pengentasan kemiskinan, dosen UPN Veteran Yogyakarta telah belasan tahun terlibat dalam penanggulangan kemiskinan di berbagai daerah baik di Jawa maupun luar Jawa.
Ketiga, dalam aksi iklim, UPN Veteran Yogyakarta memiliki Pusat Studi Manajemen Bencana yang dapat memberikan upaya mitigasi bencana alam yang dalam hal ini berkaitan dengan perubahan iklim.
“Potensi ini dapat dimanfaatkan sekiranya Kemenlu memerlukan dukungan dalam mitigasi bencana di negara-negara selatan. Pusat Studi Manajemen Bencana pernah mendapat penghargaan dari PBB. Ini menjadi modal dasar kami untuk berkontribusi dalam penanggulangan bencana,” katanya.
Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu, Yayan GH. Mulyana, menuturkan dalam KSS, Indonesia telah berperan menjadi new emerging donor, dimana Indonesia turut memberi bantuan kepada negara-negara berkembang.
Peran ini memberi keuntungan bagi Indonesia, diantaranya untuk meningkatkan branding dan citra Indonesia sebagai new emerging donir.
“Turut memajukan pembangunan di negara berkembang, meningkatkan diplomasi tangan di atas, mempererat hubungan bilateral dan solidaritas negara berkembang,” ungkapnya.
Dalam satu dekade terakhir, menurutnya program yang dijalankan di KSS sangat signifikan, termasuk berkontribusi dalam SDGs. “KSS berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan kelaparan, menciptakan kesejahteraan melalui usaha sosial dan ekonomi, melindungi bumi dari degradasi, menciptakan perdamaian, perdamaian dan masyarakat inklusi,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Hektare Sawah di Kulonprogo Terendam Banjir, Ini Langkah Dinas
- Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
- Polresta Sleman Tegaskan Tak Ada Izin Kembang Api Tahun Baru 2026
- Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Bedoyo Kulonprogo
- Polisi Buru Pencuri Mobil Grandmax di Wirobrajan, Aksi Terekam CCTV
Advertisement
Advertisement



