Advertisement
Pemkot Janjikan Gelar Pentas Wayang Secara Rutin di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja bekerjasama dengan Persatuan Pedalangan indonesia (Pepadi) menggelar pentas wayang di Teras Malioboro 2 pada Sabtu (17/6/2023). Pentas wayang bertajuk Gatotkaca Wisudha itu ditonton ratusan orang yang kebetulan mengunjungi Malioboro.
Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja menjelaskan pentas tersebut sebagai bentuk komitmen Pemkot Jogja dalam melestarikan seni budaya khususnya pentas wayang. “Pemilihan lakon Gatotkaca Wisudha dikarenakan kisahnya yang mengandung nilai-nilai perjuangan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan,” kata Kepala Disbud Jogja Yetti Martanti, Minggu (18/6/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Anak Muda Diperkenalkan Wayang Lewat Animasi Srikandi
Yetti menjelaskan pementasan wayang di Teras Malioboro 2 dilakukan oleh Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Cermo Proboprayitno, dimana wayang dibuka dengan dengan aksi pepucuk dari dalang cilik Alfariel Augusto W. Lalu. “KRT Cermo merupakan seniman dalang legendaris sekaligus abdi dalem Kraton Jogja yang ditunjuk sebagai kepala sekolah dalang atau kepala pamulangan dhalang Habirandha Yogyakarta,” terangnya.
Disbud Jogja, jelas Yetti, juga sudah bekerjasama dengan Pepadi untuk rutin dan memperbanyak pentas wayang di Kota Jogja. “Akan ada beberapa pagelaran wayang lagi di bulan-bulan selanjutnya selama 2023 bersama Pepadi,” jelasnya.
BACA JUGA: Kencan Nonton Wayang, Ajak Warga Nikmati Seni Rupa dari Dekat
Tidak hanya sekedar pementasan seni, lanjut Yetti, kegiatan pergelaran wayang memberikan ruang bagi seniman lokal untuk mengungkapkan ekspresi seninya dan mendorong kreativitas seniman dalam berkarya. “Hal tersebut menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap pelestarian budaya bangsa untuk terus hidup menyala di tengah gelombang budaya urban yang menggerus keberadaan kesenian pewayangan,” ujarnya.
Kemudahan masyarakat umum untuk menonton pagelaran wayang, menurut Yetti, juga menjadi titik tengah untuk mengangkat kembali tradisi wayang. “Besar harapan pemerintah dengan terselenggaranya Pergelaran Wayang dapat menarik minat generasi saat ini untuk belajar mengenai seni pewayangan yang mengandung bahasa lakon, pesan sosial, serta ajaran wayang dengan nilai-nilai adiluhungnya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement