Advertisement
Rumah Tahan Gempa, Kementerian PUPR Dorong Pemanfaatan Baja Ringan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian PUPR mendorong pemanfaatan produk-produk dalam negeri untuk mendukung proyek pembangunan infrastruktur nasional. Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi kreatif serta mendukung gerakan ekonomi daerah.
"Semaksimal mungkin kami dorong untuk menggunakan produk-produk dalam negeri. Salah satunya produk baja ringan yang dapat digunakan untuk kontruksi perumahan maupun bangunan gedung seperti produk dari Tata Logam," kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, Kamis (22/6/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Gempa Bumi Jadi Bencana Alam Paling Berbahaya di DIY, Ini Penjelasannya
Arief menghadiri kegiatan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Tahun 2023 di Gedung Jogja Expo Center (JEC). Pihaknya meminta pelaku jasa konstruksi mengoptimalkan penggunaan baja ringan dalam mendukung pembangunan infrastruktur. Penggunaan rangka baja ringan diajurkan karena Indonesia dikenal sebagai salah satu negara rawan gempa.
Produk tersebut saat ini telah dimanfaatkan di daerah-daerah eks gempa. Pasalnya secara konstruksi, produk baja ringan aman dan tahan lama. Dari sisi pendanaan pemasangan yang cepat akan mengurangi biaya-biaya yang timbul dalam pembangunan konstruksi atap.
"Kami mendorong produk-produk dalam negeri dapat dimanfaatkan. Langkah ini turut serta dalam memajukan dan mengembangkan ekonomi kreatif untuk terus menggunakan produk lokal dan mendukung gerakan ekonomi daerah," terang Rachman.
Vice President PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi mengatakan, atensi pemerintah terhadap pembangunan konstruksi dan infrastruktur mulai pulih seperti sebelum terjadinya pandemi. "Ini adalah peluang baru dan kami tidak terpaku di segmen residensial saja. Segmen lain seperti segmen pemerintah dan swasta yang kini tengah tumbuh juga harus dilihat sebagai sebuah peluang baru," katanya.
Sebagai pabrikan bahan-bahan bangunan utamanya rangka atap baja dan genteng metal, pihaknya terus meningkatkan inovasi dan agility. Hal itu dilakukan untuk menghadapi ketidakpastian secara global akibat berbagai kebijakan moneter untuk menekan inflasi. "Untuk terus bertahan, pelaku industri konstruksi harus meningkatkan inovasi dan agility dalam menghadapi ketidakpastian," katanya.
Selain itu, pelaku usaha konstruksi juga harus memiliki strategi green berbasis ESG dan melakukan berkolaborasi untuk saling memperkuat fundamental dari perusahaan. Kolaborasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM, dalam konteks ini UMKM berbasis konstruksi.
"Pasar ekspor untuk industri juga bertumbuh pesat. Kami ekspor di lebih 20 negara seperti Australia, Amerika, Amerika Latin, Pakistan dan lain sebagainya. Di sini, kami juga mengenalkan banyak produk baru seperti Domus Fast Track (DFT) rumah prefabrikasi yang telah banyak digunakan untuk komersial, perumahan dan banyak bangunan lain," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
Advertisement
Advertisement