Advertisement

Rencana Kontingensi Gempa Bumi dan Tsunami di Kulonprogo Selesai Dibahas, Begini Detailnya

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 22 Juni 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Rencana Kontingensi Gempa Bumi dan Tsunami di Kulonprogo Selesai Dibahas, Begini Detailnya Seismik gempa bumi. - Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Rencana kontingensi (renkon) gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Kulonprogo telah dirampungkan. Nantinya, renkon tersebut diujicobakan terlebih dahulu sebelum kemudian diterbitkan dalam bentuk peraturan bupati (perbup).

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Joko Satyo Agus Nahrowi mengatakan bahwa dokumen renkon tersebut telah difinalisasi dan segera dipublikasikan. 

Advertisement

“Direktorat Kesiapsiagaan, Kedeputian Bidang Pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah melaksanakan finalisasi draf dokumen renkon bencana gempa bumi dan tsunami Kabupaten Kulonprogo. Itu sebagai tindak lanjut workshop penyusunan draf nol dokumen renkon gempa bumi dan tsunami pada April lalu,” kata Nahrowi, Kamis (22/6/2023). 

Dokumen renkon yang memuat mitigasi bencana tersebut nantinya disahkan menggunakan Perbup. Dokumen renkon tersebut juga masih dapat diubah atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

“Masih akan ada uji publik. Jadi masih bisa diubah untuk penyesuaian situasi dan kondisi lapangan. Nanti akan kami hadirkan semua pemangku kebijakan. Renkon tersebut tidak begitu rigid atau mengikat,” katanya.

Tambahnya, meskipun telah terbit perbup, renkon tersebut juga dapat diubah atau disesuaikan dengan syarat adanya urgensi atau kemendesakan.

Dalam renkon tersebut, kata dia, juga telah menyertakan jalur evakuasi baru menyusul adanya keberadaan Yogyakarta International Airport (YIA). 

“Sembilan tahun lalu, 2014, memang sudah ada renkon. Tetapi kan sudah berlalu begitu lama. Selain itu dulu belum ada YIA. Jalur evakuasi berarti beda lagi,” ucapnya.

BACA JUGA: Gempa Bumi Jadi Bencana Alam Paling Berbahaya di DIY, Ini Penjelasannya

BPBD yang mendapat bantuan rambu-rambu evakuasi dari BNPB sejumlah 202 buah untuk enam kalurahan. Jumlah tersebut untuk mengganti jalur hasil pembaruan dan jalur baru.

“Tempat evakuasi sementara juga berubah. YIA akan membuka pintu bagi masyarakat untuk evakuasi di lantai empat. Ribuan orang bisa masuk. Kalau akan terjadi tsunami, pagar bandara sebelah timur laut juga akan dibuka dan masyarakat naik ke lantai empat,” lanjutnya.

Tambahnya, apabila terjadi tsunami, gelombang tersebut diperkirakan tiba kurang dari 30 menit setelah gempa yang kuat. Namun begitu, ketinggian tsunami dapat diprediksi melalui besaran kekuatan gempa.

Beberapa tempat yang menjadi titik aman perlindungan tsunami di Kulonprogo antara lain Stadion Cangkring, Lapangan Krembangan, Panjatan; dan Girigondo, Temon.

Lebih jauh, BPBD juga sedang membuat renkon tanah longsor. Pembuatan renkon tersebut menggunakan APBD. Dengan adanya renkon tanah longsor, maka jatuhnya korban dapat antisipasi. 

“Renkon, baik yang gempa bumi diikuti tsunami maupun tanah longsor juga akan diturunkan dalam bentuk renop [rencana operasi]. Itu dibuat ketika terjadi bencana mengingat renop sudah sangat teknis,” pungkasnya.

Sebelumnya, Nahrowi menerangkan penyusunan renkon gempa bumi dan tsunami difasilitasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia atau Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement