Advertisement

Promo November

Bikin Bising, Warga Patuk Larang Bus Wisata Bunyikan Klakson Telolet di Area Permukiman

David Kurniawan
Minggu, 25 Juni 2023 - 16:17 WIB
Arief Junianto
Bikin Bising, Warga Patuk Larang Bus Wisata Bunyikan Klakson Telolet di Area Permukiman Warga meminta sopir bus membunyikan klakson telolet. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga Kalurahan Patuk, Patuk, melarang aktivitas membunyikan klakson telolet oleh bus di area permukiman. Pelarangan dilakukan dengan memasang spanduk di sejumlah titik di jalur wisata di kawasan tersebut.

Direktur Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Bima Sena Kalurahan Patuk, Ivan Medianta mengatakan pelarangan bus pariwisata membunyikan klakson telolet merupakan kesepakatan bersama. Salah satu alasannya karena terlalu bising, khususnya saat melintas di area permukiman warga. Terlebih lagi, saat sekarang, klakson telolet kembali marak dan seringkali dibunyikan pada saat bus pariwisata melintas.

Advertisement

Dia tidak menampik banyak anak-anak yang menanti bunyi klakson ini. Namun sebaliknya, juga ada yang merasa terganggu. Pasalnya, selain berbunyi dengan keras, durasi waktunya juga lumayan lama.

“Makanya dibuat spanduk imbauan untuk tidak membunyikan klakson di area permukiman yang berada di jalur wisata. Untuk pemasangan sudah sejak beberapa waktu lalu,” kata Ivan saat dihubungi Harianjogja.com, Minggu (25/6/2023).

BACA JUGA: Wacana Larangan Bus Wisata Masuk Kota Jogja

Menurut dia, spanduk yang terpasang berada di lima titik. Salah satunya berada di jalur wisata menuju HeHa Sky View.

Selain ada pemukiman padat penduduk, di jalur ini juga ada gedung sekolah sehingga saat telolet dibunyikan bisa mengganggu konsentrasi belajar para siswa. “Kedatangan bus pariwisata tidak hanya hari libur. Hingga saat ini masih berlaku,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Lurah Patuk, Catur Bowo. Menurut dia, pemasangan spanduk larangan membunyikan klakson telolet berasal dari masyarkat dengan tujuan mengurangi kebisingan di area permukiman warga. “Demi kenyamanan bersama harapannya imbauan bisa ditaati karena untuk saling menghagai,” katanya.

Catur mengungkapkan tidak ada masalah apabila klakson dibunyikan saat berada di jalan raya. Namun saat memasuki jalur wisata yang padat penduduknya tidak dilakukan. “Spanduk dipasang di jalur menuju HeHa. Memang di sana jalurnya masih sempit dan masuk kategori permukiman padat penduduk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement