Advertisement
Indonesia Diprediksi Menjadi Primadona Energi Terbarukan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) menggelar Rakernas ADPMET 2023 di Sleman. Dalam pertemuan ini, ADPMET membahas topik Undang-Undang No. 1/2022 tentang hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah (HKPD) dan strategi pemanfaatan gas di era energi bersih. Diprediksi, Indonesia akan menjadi primadona energi terbarukan dunia nantinya.
Ketua Umum ADPMET, Ridwan Kamil mengungkapkan Indonesia berpotensi menjadi primadona energi terbarukan ke depannya. Melalui sumber daya yang membentang di seluruh Indonesia, energi terbarukan yang ada bahkan dinilai masih surplus bila dikonsumsi seluruh masyarakat Indonesia.
Advertisement
"Setelah dihitung kan total se-Indonesia raya itu panas bumi, panas matahari, air mengalir kemudian angin dan lain-lain total bisa sampai 400.000 megawatt atau 400 gigawatt," terang Emil pada Rabu (5/7/2023) di The Alana Jogjakarta Hotel Convention Centre.
Padahal menurut hitungan Emil konsumsi listrik masyarakat Indonesia hanya setengah dari produksi listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan yang ada. "Seluruh penduduk indonesia hanya akan mengkonsumsi setengah. Maka sisanya Indonesia itu akan menjadi negara primadona energi terbarukan," tegasnya.
Baca juga: Kronologi 3 Warga Semanu Meninggal Dunia karena Antraks, Berawal dari 4 Sapi Mati Mendadak
Emil optimistis Indonesia akan menjadi negara primadona penghasil energi bersih ke depannya di rezim energi terbarukan. "Kalau hari ini kan minyak bumi kan Arab Saudi, misalkan di rezim migas ini Arab Saudi. Tapi di rezim energi terbarukan nanti Indonesia yang akan menjadi primadona negara penghasil energi bersih," tambahnya.
Dalam pertemuan ini ADPMET, Emil berkomitmen untuk mendorong Indonesia bersih karbon 2060. Menurutnya upaya Indonesia bersih karbon ini harus diperjuangkan bersama. "Kita juga komit untuk memberikan dorongan agar 2060 Indonesia bersih karbon atau Net Zero itu harus diperjuangkan dari sekarang," ungkapnya
Lebih lanjut Emil berpandangan dengan melakukan migrasi ke sumber energi terbarukan, diharapkan tidak terjadi krisis bencana alam yang terjadi karena pemanasan global di masa mendatang. "Jadi masyarakat Indonesia mari kita hijrah menggunakan sumber energi, cara bergerak kita dengan sumber energi terbarukan. "Agar masa depan kita tidak terjadi krisis-krisis bencana alam karena pemanasan global atau perubahan iklim," tegasnya.
Selain menyinggung soal potensi energi terbarukan, Emil mengatakan ada banyak topik yang dibahas dalam Rakernas ADPMET 2023. Meskipun berbagai topik dibahas, poin utamanya ialah terus memberikan semangat kesejahteraan bagi daerah-daerah penghasil migas dan energi terbarukan untuk lebih mendapatkan keadilan. "Kita juga sudah memperjuangkan daerah-daerah untuk mendapatkan pendapatan dari participacing interest atau bagi hasil dengan kontraktor. Sudah ada enam wilayah berhasil sukses, ini menandakan perjuangan organisasi ini terasa manfaatnya kepada anggota," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja Selasa 16 September 2025
- 2 Kalurahan Gunungkidul Belum Bisa Cairkan Dana Desa Termin Kedua
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Selasa 16 September 2025
- Libur Panjang Berdampak Kenaikan 28 Persen Wisatawan di Sleman
- Kota Jogja Bahas Raperda Penyelenggaraan Keolahragaan
Advertisement
Advertisement