Advertisement
Pengunjung Pasar Tradisional di DIY Sepi, Sekolah Pasar Jadi Solusi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program Sekolah Pasar yang dicetuskan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogja menjadi solusi mengatasi lesunya pengunjung pasar tradisional di wilayah di DIY.
"Program Sekolah Pasar ini sebagai upaya mengatasi lesunya pengunjung pasar tradisional di Jogja sebagai dampak pandemi COVID-19. Tahun ini, Sekolah Pasar merupakan angkatan keempat," kata Kepala LPPM UIN Sunan Kalijaga Muhrisun di Jogja, Sabtu (8/7/2023).
Advertisement
Program Sekolah Pasar diluncurkan pada 2020, di mana angkatan pertama dimulai di Pasar Nirmala Bantul, berlanjut ke Pasar Piyungan Bantul pada 2021, di Pasar Kowen, Godean, Sleman pada 2022, dan Pasar Balerante, Wonokerto, Sleman pada 2023. Penerjunan 62 mahasiswa KKN Tematik ke Pasar Balerante Sleman dilakukan pada 5 Juli 2023.
BACA JUGA: Catat! Ini Daftar Terbaru 50 Pinjol Ilegal Versi OJK
"Program Sekolah Pasar bukanlah program pengabdian yang besar, tapi tentang proses belajar dan menerapkan keilmuan untuk memajukan pasar, literasi untuk pedagang pasar, bagaimana mengatasi masalah, mengelola konflik, sehingga pasar menjadi kondusif, progresif dan menjadikan masyarakat suka berkunjung ke pasar," katanya.
Ia mengatakan, Program Sekolah Pasar tentunya bukan hanya tentang pasar, tetapi dinamika pedagang dan konsumen, manajerial untuk menyatukan kepiawaian pedagang dan keinginan konsumen.
"Karena itu kontribusi apa pun dari mahasiswa yang sudah terjun sangat bermanfaat bagi yang akan diterjunkan. Di Sekolah Pasar, mahasiswa belajar mandiri mengatasi masalah dan dinamika pasar," kata Muhrisun.
Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UIN Sunan Kalijaga Trio Yonathan Teja Kusuma mengatakan, tim LPPM yang terdiri atas para dosen pembimbing lapangan menggagas adanya kurikulum praktis Sekolah Pasar untuk mengedukasi para pedagang pasar tradisional bagaimana strategi memilih barang dagangan.
Selain itu, kata dia, bagaimana mengelola lapak, mempromosikan dagangan, mengelola modal agar berkembang sampai mengedukasi tentang strategi berdagang lewat teknologi digital, sehingga pasar tradisional tetap menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja, walaupun tidak belanja langsung karena pandemi Covid-19.
"Sekolah Pasar menjadi program berkelanjutan melalui penerjunan KKN Tematik dengan durasi satu semester, namun kunjungan ke pasar tidak setiap hari. Program Sekolah Pasar dapat dikonversikan menjadi nilai KKN bagi mahasiswa," katanya.
Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, FEBI UIN Sunan Kalijaga Ahmad Sholahuddin mengatakan, Sekolah Pasar selain untuk mengembangkan pasar tradisional juga sangat bermanfaat sebagai wahana belajar di masyarakat, karena mahasiswa belajar melalui pendampingan kemitraan dengan para pedagang pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement