Advertisement
Viral Penemu Nikuba Aryanto Misel Mengaku Pernah Dibantai Habis-habisan oleh BRIN
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penemu alat mengubah air menjadi bahan bakar Niku Banyu atau Nikuba Aryanto Misel akhir-akhir viral di media sosial. Viralnya Aryanto karena alat ciptaannya dilirik perusahaan otomotif di Italia. Bahkan ia sudah mempresentasikan cipatannya itu di negara tersebut.
Terkini berseliweran video viral di media sosial, salah satunya pengakuan Aryanto yang pernah dibantai habis oleh peneliti BRIN dengan tidak menghargai karayanya. Peristiwa itu terjadi saat dirinya melakukan presentasi di hadapan Jenderal TNI Dudung.
Advertisement
“Saya dibantai habis [oleh peneliti BRIN], waktu di Korem, saya nerangin belum selesai langsung dipatahkan itu di tengah pas lagi ada Pak Dudung. Mereka bilang tanpa BRIN tidak akan jalan itu pak, Bahasa itu kan enggak etis. Mau jalan atau enggak Makodam buktinya sudah jalan sampai sekarang barangnya,” ucap Aryanto dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @teraswarga sebagaimana dipantau Harianjogja.com, Senin (10/7/2023).
BACA JUGA : Lebih Hemat, Petani Diminta Ganti Pompa Air Berbahan
Ia mengaku sampai saat ini sudah ada 50 motor di lingkungan Makodam Siliwangi yang menggunakan alat ciptaannya, Nikuba tersebut. Menurutnya pembuatan motor dengan tenaga Nikuba itu merupakan pesanan Pangdam Siliwangi.
Aryanto tidak lagi berminat untuk kerja sama dengan BRIN karena sejak awal tidak memiliki sikap membangun atau memberikan masukan.
“Saya tidak menginginkan kerja sama dengan BRIN, kerja sama apa, sebetulnya kayak di Italia ada orang BRIN datang, kayak orang Italia kan enggak perlu sebenarnya karena di sana punya badan tersendiri ngapain melibatkan BRIN. Dulu sudah bantai saya habis-habisan, harusnya saya dirangkul kalau memang kurang sempurna, kurangnya seperti ini,” katanya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan BRIN memiliki berbagai fasilitas riset yang bisa dipakai tidak hanya oleh kalangan akademisi maupun industri, tetapi juga individu.
"BRIN punya semua fasilitas yang kami sediakan untuk seluruh fasilitas periset di Tanah Air, baik itu di kampus termasuk juga personal seperti yang membuat Nikuba. Itu salah satu yang sedang kami ajak supaya bisa dibuktikan secara saintifik, itu dulu nomor satu," ujarnya dalam konferensi pers di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA : BBM Naik, Luas Lahan Garapan Petani Berpotensi Turun
Handoko mengklaim BRIN telah mengetahui kehadiran Nikuba sejak tahun lalu dan sudah mengirimkan tim untuk melihat alat tersebut. Berdasarkan asesmen tim BRIN, Nikuba perlu ada riset lanjutan. Meski demikian, BRIN tetap mengapresiasi dan mendukung temuan tersebut.
Handoko ingin penemu Nikuba menyempurnakan alat itu bersama-sama mengingat Nikuba adalah bahan bakar berbasis hidrogen yang punya banyak variasi dan banyak temuan.
"Kalo di sains, kita harus cukup berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," ucap Handoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nahas, Warga Bangunharjo Bantul Meninggal Dunia Diduga Tersengat Listrik Saat Mencari Belut
- Tiga Hari ke Depan Mulai 29 Januari 2025, BMKG Minta Masyarakat DIY Waspada Cuaca Ekstrem
- Empat Pelaku Pembakar Nasi Balap Kasihan Bantul Ditangkap, Motif Sakit Hati
- BREAKING NEWS: Jasad Siswa SMPN 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Akhirnya Ditemukan oleh Tim SAR Gunungkidul
- DIY Targetkan 10 Juta Kunjungan Wisatawan Domestik di 2025
Advertisement
Advertisement