Advertisement
Kembangkan Bisnis, Pertashop Ini Dilengkapi dengan Mini Market dan Tambal Ban Nitrogen

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Untuk terus mengembangkan bisnis Pertashop dibutuhkan kejelian dan inovasi. Di tengah banyaknya Pertashop yang merugi, bisnis Pertashop 4P55522 di Jalan Pondok Raya, Kalurahan Condongcatur, Sleman, ini justru moncer.
Kuwat, pemilik Pertashop itu memiliki cerita sendiri untuk mengembangkan usahanya. Ia sangat jeli melihat situasi karena di wilayah tersebut belum terdapat SPBU, sehingga masyarakat cukup kesulitan untuk mendapatkan BBM.
Advertisement
"Kebanyakan beli BBM di pengecer tidak resmi karena SPBU terdekat sejauh 3 km. Ini alasan saya membuka Pertashop di sini," ceritanya kepada awak media, Kamis (13/7/2023).
BACA JUGA: Pertashop Ingin Jual Pertalite, Ini Tanggapan Menteri ESDM
Bisnis Pertashop milik Kuwat ini sudah berjalan kurang lebih 1,5 tahun. Pertashop ini dilengkapi dengan dua modular untuk melayani berbagai jenis kendaraan bermotor, mulai sepeda motor hingga mobil. Setiap hari, penjualan Pertamax antara 2.300-2.500 liter.
"Bisnis BBM itu bisnis padat modal dan risiko tinggi. Saat menentukan bisnis BBM, lokasi harus dikaji. Kedua modal, kalau sudah ada baru dimulai. Dan saya melihat masyarakat mulai tertarik menggunakan BBM Pertamax," ucapnya.
Seiring waktu, terjadi penyesuaian harga BBM jenis Pertamax pada April 2022 lalu. Dari harga semula Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500 per liter. Penyesuaian harga BBM ini pun berdampak pada perubahan sebagian konsumen untuk beralih ke BBM bersubsidi.
Perubahan itu salah satunya disebabkan dampak pandemi Covid yang belum sepenuhnya memulihkan ekonomi masyarakat. Banyak pengelola Pertashop yang kelimpungan karena hanya mengandalkan penjualan Pertamax.
BACA JUGA: Bisnis Pertashop Mulai Rp250 Juta, Begini Syarat dan Cara Daftarnya
Fenomena itu rupanya tidak dialami oleh Kuwat karena ia juga menjalankan bisnis non BBM di Pertashop itu. Laiknya SPBU, Pertashop itu dilengkapi dengan mini market dan tambal ban nitrogen yang juga menjadi keunggulannya.
"Ya agar masyarakat wilayah ini semakin nyaman ketika berkunjung ke Pertashop, kami menyediakan outlet mini market dan tambal ban nitrogen di Pertashop ini,” katanya.
Kuwat menyadari bahwa outlet mini market dan tambal ban nitrogen ini bisa menguntungkan bisnisnya selain Pertashop. Kedua bisnis ini menambah keuntungan Pertashop sebanyak kurang lebih 10%.
Mini market tersebut menyediakan snack ringan dan beberapa peralatan kebutuhan sehari-hari. Adapun outlet tambal ban nitrogen menyediakan kebutuhan untuk tambal ban dan tambah angin bagi kendaraan bermotor.
Warga Kelurahan Condongcatur, Zaki mengungkapkan, dirinya merasa terbantu dengan keberadaan Pertashop. Dirinya tidak perlu jauh mencari SPBU yang keluaran resmi Pertamina.
“Saya berterima kasih dengan adanya Pertashop ini, saya bisa membeli BBM dengan aman karena produknya terjamin dari Pertamina. Selain itu, saat saya ke Pertashop Condongcatur ini saya bisa sekalian mampir ke mini market,” tuturnya.
Tak hanya Kuwat yang mengembangkan bisnis non BBM di Pertashop. Pertashop lainnya seperti Pertashop Kantongan, Triharjo, Sleman yang dikelola BUMDes ini juga menerapkan pola yang sama. Operasional Pertashop di sana dilengkapi dengan mini market Triharjo Mart. BUMDes juga akan mengembangkan pusat kuliner atau foodcourt di sekitar Pertashop.
"Kami akan terus mengembangkan aset-aset kalurahan untuk menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Lurah Triharjo Irawan.
BACA JUGA: Pertamina Dorong Bisnis Non BBM untuk Pertashop
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan Pertashop merupakan outlet penjualan Pertamina yang melayani penjualan BBM Non Subsidi dan produk ritel lainnya yang berfokus pada lokasi desa atau kota yang membutuhkan produk ritel Pertamina.
Saat ini, katanya, terdapat 140 Pertashop untuk wilayah Provinsi DIY yang menjual Pertamax dan Dexlite. "Pertamina Patra Niaga sedang mengembangkan dan menyosialisasikan agar Pertashop menambahkan bisnis selain non-fuel retail (NFR) atau bisnis non-BBM ritel di dalam Pertashop mereka. Bisnis NFR ini seperti mini market, tambal ban nitrogen, jasa ekspedisi, kafe, atau bisnis lainnya selama memenuhi aspek keselamatan,” ujar Brasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Aksi Demo di Kawasan Patung Kuda Jakarta, Polisi Klaim Tak Ada Massa yang Diamankan
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terlengkap KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 21 Februari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja Hari Ini, Jumat 21 Februari 2025, Paling Pagi Pukul 04.20 WIB
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Jumat 21 Februari 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Jumat 21 Februari 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Jumat 21 Februari 2025
Advertisement
Advertisement