Advertisement
Harga Kostum Kamis Pahingan di Jogja, Komplit dari Surjan hingga Selop

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahan DIY diwajibkan memakai pakaian gaya atau gagrak Jogja setiap Kamis Pahing. Bulan Juli ini, Kamis Pahing jatuh pada hari ini, Kamis (20/7/2023).
Selain ASN, tradisi pemakaian baju adat ini juga berlaku untuk kalangan pelajar di tingkat SD hingga SMA. Meski demikian, masih ada sekolah yang belum mewajibkan muridnya memakai pakaian Jawa Kamis Pahing, terutama di beberapa sekolah swasta.
Advertisement
Kamis Pahing jatuh setiap 35 hari sekali menurut penanggalan Jawa. Karena menjadi kostum rutin, pakaian gagrak Jawa ini sudah menjadi kebutuhan bagi pegawai dan juga pelajar.
Banyak orang yang sudah memilikinya sendiri karena jika dibandingkan dengan menyewa setiap Kamis Pahing, biaya membeli sendiri dinilai relatif murah dan terjangkau.
Lalu berapa biaya yang dibutuhkan untuk membeli pakaian gagrak Jawa Kamis Pahingan di Jogja? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini biaya yang dibutuhkan untuk membeli satu setelan pakaian Kamis Pahing di Pasar Beringharjo, pasar yang menjadi pusatnya pakaian adat di Jogja:
Baca juga: Kepala Dinas Krido Tersangka Tanah Kas Desa, Sultan Jogja: Dia Tega, Saya Juga Tega
- blangkon: rata-rata Rp30.000
- surjan/kebaya lurik: rata-rata Rp75.000
- jarit: Rp70.000
- selop: Rp35.000
Harga di atas merupakan satu setel pakaian Kamis Pahingan untuk kaum laki-laki dari usia anak-anak hingga dewasa. Untuk kaum perempuan tidak membutuhkan blangkon dan tidak harus memakai sanggul.
Sementara untuk kalangan pelajar biasanya juga hanya menggunakan atasan surjan/kebaya dan bawahan jarit. Untuk aksesoris rambut dan juga selop bersifat tidak wajib.
Perlu diketahui bahwa kaum pria wajib mengenakan surjan dan wanita dengan kebaya saat Kamis Pahing. Untuk atasan tidak diperbolehkan bermotif bunga karena identik dengan pakaian keluarga Kraton. Masyarakat pun banyak yang menggunakan motif lurik dengan warna yang beragam.
Begitu pula dengan jaritnya. Warga tidak boleh menggunakan jarit motif parang besar dengan alasan yang sama yakni hanya dipakai untuk keluarga Kraton.
Itulah sekelumit pengetahuan seputar budaya Kamis Pahingan di Jogja, lengkap dengan harga pakaiannya. Daripada sewa setiap bulan, memiliki pakaian Kamis Pahingan sendiri lebih terjangkau bukan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Momentum May Day, Ahmad Luthfi Berdayakan Buruh Melalui Koperasi
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Polda DIY Sudah Periksa 8 Orang Terkait Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon
- Tim Pembela Mbah Tupon: Pekan Depan Sudah Ada Tersangka
- Peringati May Day, Ribuan Buruh DIY Suarakan Penolakan Penggusuran Area Parkir ABA dan Warga Sekitar Stasiun Lempuyangan
- Kompor Lupa Dimatikan, Rumah Pengusaha Katering Ludes Terbakar di Kulonprogo
- Puluhan Warung di Pantai Depok Diterjang Gelombang Pasang
Advertisement