Advertisement
Sasaran Baru Tercapai 71%, BPS Gunungkidul Yakin Sensus Pertanian Selesai Tepat Waktu

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sensus pertanian akan berakhir pada 31 Juli 2023. BPS Gunungkidul optimistis pelaksanaan sensus akan selesai tepat waktu, meski capaian baru 71%.
Kepala BPS Gunungkidul, Rintang Awan Eltribakti mengatakan, pelaksanaan sensus pertanian masih dalam proses pendataan di lapangan. Total personel yang diterjunkan sebanyak 953 orang.
Advertisement
Adapun rinciannya 801 petugas sensus di lapangan, 117 petugas pemeriksa lapangan dan 35 koordinator sensus di tingkat kapanewon. “Hingga sekarang capaiannya baru 71%. Tapi, kami yakin bisa selesai secara menyeluruh,” katanya kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Dia menjelaskan, untuk pelaksanaan sensus tidak menyasar ke sektor pertanian. Namun, juga mendata berkaitan dengan kelompok pertanian secara global meliputi perikanan hingga peternakan.
Meski demikian, Eltri mengakui pelaksanaan tetap didominasi oleh usaha tani perseorangan sebanyak 184.000 orang. Sedangkan sisanya adalah 13 usaha tani skala besar dan sekitar 12 sasaran yang dikelompokkan dalam Usaha Tani Lainnya (UTL).
“Termasuk hari ini kami mendampingi tim BPS DIY untuk survei peternakan domba di Kalurahan Karangtengah, Wonosari,” katanya.
Sesuai dengan rencana, setelah selesai pelaksanaan sensus data yang dikumpulkan akan diolah dan akan diumumkan di akhir tahun. Menurut Eltri, data yang akan dirilis termasuk populasi hewan ternak secara keseluruhan. Termasuk luas lahan pertanian yang ada di Gunungkidul.
“Ya kalau dilihat dari populasi selama ini Gunungkidul masuk sebagai gudang ternak karena memasok ke daerah sekitar Jateng-DIY. Hasil dari sensus nantinya akan bermanfaat bagi Pemkab Gunungkidul dalam membuat kebijakan, khususnya di bidang pertanian,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati. Ia berharap pelaksanaannya rampung sesuai jadwal yang ditetapkan. “Untuk DIY capaian sensus sudah lebih dari 80%,” katanya.
Menurut dia, sensus belum menyasar ke seluruh responden dikarenakan pelaksanaan harus menyesuaikan dengan keberadaan dari sasaran sensus. “Misal di Dusun A sudah disensus, tapi ada sasaran yang tidak di rumah. Mau tidak mau harus ditinggal dulu menyelesaikan ke sasaran lain yang ada di rumah. Jadi, petugas harus mendatangi ulang agar warga bersangkutan bisa disensus,” ungkapnya.
Menurut dia, pelaksanaan sensus dilaksanakan di seluruh Indonesia. Hasil sensus baik dari Gunungkidul maupun DIY nantinya akan dilaporkan pula ke BPS pusat.
“Data akan diolah dan hasilnya akan diketahui bagaimana kondisi pertanian di setiap daerah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Kurban, Ternak di Gunungkidul Wajib Kantongi Surat Kesehatan Hewan
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
Advertisement