Duh! 95 Ton Sampah Jogja Masih Belum Punya Solusi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja sudah mengirimkan sampahnya seberat 100 ton ke TPA Piyungan, sementara 15 ton sampahnya ke TPA Banyuroto, Kulonprogo. Dengan begitu, masih ada 95 ton sampah yang belum ditangani. Hal itu jika berkaca pada asumsi data sampah Jogja dengna total volume per hari Kota Jogja mencapai 210 ton.
Sisa 95 ton sampah yang belum ditemukan solusi penangannya itu masih dikoordinasikan dengan Pemda DIY. “Masih kami koordinasikan dengan Pemda DIY, termasuk menggencarkan Gerakan Zero Sampah Anorganik dan menyosialisasikan solusi biopori untuk sampah organik,” kata Kepala DLH Kota Jogja, Sugeng Darmanto, Sabtu (29/7/2023).
Advertisement
Sugeng menyebut sisa sampah yang belum tertangani tersebut dijaminnya tidak terpusat pada satu lokasi. “Karena pengangkutan sampah dari depo dan titik lainnya ke TPA Piyungan dan TPA Banyuroto, kami lakukan secara berpindah-pindah dan berkala,” katanya.
DLH Kota Jogja, jelas Sugeng, akan menyisir setiap titik sampah secara merata. “Jika hari ini di kawasan Selatan, maka besok di kawasan Tengah, lalu Utara, begitu seterusnya. Sehingga tidak ada gunungan sampah yang ekstrem, karena semua titik pasti diangkut,” ujarnya.
BACA JUGA: Sudah Ada 9 Depo Sudah Dibuka, Pemkot Duga Pembuang Sampah Juga dari Warga Luar Jogja
Pengangkutan sampah tiap titik tersebut, lanjut Sugeng, memang tidak setiap hari sehingga warga juga diminta menahan diri dalam membuang sampah. “Maksimal tiga hari sekali diangkut di tiap titik, agar semua titik kebagian pengangkutannya,” paparnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja Ahmad Haryoko menjelaskan operasional depo sampah juga dilakukan dengan sistem buka tutup. “Depo sampah juga tidak menerima sampah yang belum dipilah, operasionalnya juga dalam rentang waktu tertentu misalnya kebanyakan pukul 06.00 WIB-12.00 WIB,” ujar dia.
Haryoko menyambut pembuangan sampah ke depo juga harus dilakukan oleh masyarakat sendiri. “Jika lewat penggerobak tidak diperbolehkan, penggerobak juga belum melakukan pengangkutan sampah dari rumah warga ke depo,” ujar dia.
Pembekuan aktivitas penggerobak sampah, menurut Haryoko, untuk mengendalikan tumpukan sampah di Kota Jogja. “Juga untuk melatih tanggung jawab masyarakat dalam pemilahan sampah, mereka yang harus memilih sendiri dan mengantarnya ke depo,” katanya.
Kini depo sampah di Kota Jogja sudah dibuka sebanyak sembilan titik. Sembilan depo yang dibuka ini dilakukan sistem buka tutup dan bergiliran. DLH Kota Jogja juga turtut melakukan pengambilan sampah di tepian jalan, terutama di jalan protokoler.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement