Advertisement

Kulonprogo Hanya Punya 2 EWS Tsunami

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 04 Agustus 2023 - 21:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kulonprogo Hanya Punya 2 EWS Tsunami Early Warning System - Ist/OPI

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menegaskan Kabupaten Kulonprogo hanya memiliki dua early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini tsunami. Padahal Kulonprogo berbatasan langsung dengan Ssamudera Hindia dan sering terjadi gempa kecil.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Joko Satyo Agus Nahrowi, mengatakan kendati warga pasti menyelamatkan diri ketika terjadi gempa besar namun penggunaan EWS tetap penting.

Advertisement

"Masyarakat akan otomotas mengungsi apabila ada gempa di atas 8 skala richter. Tapi EWS akhirnya tetap penting soalnya warga pesisir perlu mendapat informasi kejadian tsunami dan siasat serta tanda yang perlu diketahui," kata Nahrowi dihubungi, Jumat (4/8/2023).

Nahrowi mengatakan beberapa tahun lalu Kulonprogo masih memiliki delapan tujuh EWS tsunami namun saat ini hanya menyisakan dua EWS yang dapat dipakai. Panjang pantai di Kulonprogo sekitar 25 kilometer. Seharusnya setiap 1 kilometer terdapat EWS.

Baca juga: 1.200 Anak DIfabel di DIY Tidak Sekolah, Jarak Rumah Terlalu Jauh

"Butuhnya kan berarti 25 EWS. Saat ini hanya dua. Satu ada di tiketing Glagah dan sisanya ada di underpass YIA," katanya.

Jelas dia, biaya memperbaiki EWS menelan anggaran yang hampir sama dengan pengadaan EWS baru. Oleh karena itu, tujuh EWS yang rusak tidak diperbaiki. Saat ini, BPBD Kulonprogo sedang menunggu realisasi pengadaan EWS oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

"Kami sudah sejak 2021 meminta bantuan EWS ke Pemerintah Pusat. Kami minta 25 tapi informasinya akan dapat sepuluh EWS. Tapi ini belum kami dapat EWSnya. Dalam waktu dekat akan kami komunikasikan dengan BNPB," ucapnya.

Lebih jauh, Nahrowi mengaku pengadaan EWS melalui APBD kabupaten sulit dilakukan karena harganya yang mahal dan APBD dapat dialokasikan untuk hal yang prioritas lain.

Dia juga menjelaskan edukasi mengenai bencana tsunami selalu diberikan kepada warga pesisir setiap tahun. Bahkan tahun 2023, BPBD telah menggelar simulasi bencana tsunami.

Menanggapi Jembatan Glagah yang akan diperbaiki pertengah Agustus 2023, Nahrowi mengaku jembatan tersebut menjadi jalur evakuasi warga sekitar Balai Desa Karangwuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Digugat Praperadilan di PN Jaksel Oleh Sekjen DPR Indra Iskandar, Ini Kasusnya

News
| Sabtu, 18 Mei 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Punya Kedalaman 116 Meter, Hongyancun Jadi Stasiun Kereta Bawah Tanah Terdalam di Dunia

Wisata
| Jum'at, 17 Mei 2024, 12:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement