Advertisement
Kasus Leptospirosis di Bantul Menurun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat terjadi penurunan kasus leptospirosis mengalami penurunan secara drastis. Per Juli lalu kasusnya sudah turun mencapai 1 kasus.
Di awal tahun, penyakit karena bakteri air kencing tikus ini masih berada pada angka 31 kasus. Kasus tersebut sempat naik namun hanya bertambah satu kasus menjadi 32 pada Februari 2023.
Advertisement
“Di bulan maret kembali menurun menjadi 29 orang, dan di bulan April ada 24 orang yang terkena leptospirosis,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Samsu Aryanto kepada Harianjogja.com pada Jumat (6/8/2023).
BACA JUGA : 16 Kasus Leptospirosis Ditemukan di Kota Jogja dalam 3 Bulan Terakhir
Pada bulan Mei, kasus leptospirosis kembali berkurang sebanyak 6 kasus menjadi 18 kasus, dan berada di angka 10 kasus pada Juni. Hingga juli penurunan drastis tersebut baru terasa hingga menyisakan satu kasus.
Meskipun kasus menurun drastis, kasus leptospirosis Samsu mengingatkan untuk tetap selalu mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh bakteri tikus atau urine hewan yang yang terinfeksi. Gejala yang bisa timbul antara lain seperti demam.
Gejala akibat leptospirosis akan dirasakan oleh orang yang sudah terkena bakteri setelah masa inkubasi selama sepekan. Persinggungan dengan bakteri tersebut menurutnya dapat terjadi jika kondisi lingkungan kotor yang berpotensi menjadi sarang tikus berkembang.
“Jika kita sebelumnya melakukan aktivitas yang potensial untuk terkena [leptospirosis] seperti selokan dan sawah-sawah,” ujarnya.
enurutnya kondisi penyakit leptospirosis akan semakin parah jika sebelumnya sudah memiliki penyakit. “Kami juga tetap berusaha bersama pihak lain untuk meminimalisasi untuk mengatasi masalah tikus sendiri kemudian meminta untuk membersihkan tempat sampah, karena itu menjadi tempat potensial bagi tikus untuk mencari makan"katanya.
BACA JUGA : Gawat! Kasus Leptospirosis di Gunungkidul Naik Dua Kali Lipat
Guna mengantisipasi penyakit tersebut, ia meminta masyarakat yang beraktivitas di tempat potensial penyebaran leptospirosis agar tetap waspada ketika mengalami gejala seperti demam. Samsu meminta agar bisa dibawa ke fasilitas layanan kesehatan. Selain itu masyarakat perlu menjaga diri dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Korban Kapal Tenggelam Menunggu Pihak Keluarga
- Program Rumat Sampah dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja
- Tabrakan Mobilio vs Fortuner di Jalan Nasional di Gunungkidul, Seluruh Penumpang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
- Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Kota Jogja, Hasto Wardoyo Upayakan Peningkatan Kualitas
Advertisement
Advertisement