Advertisement
Habiskan Rp30 Miliar, Optimalisasi Sumber Ngobaran Ditarget Selesai Akhir Tahun
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Proyek optimalisasi sungai bawah tanah untuk peningkatan layanan air bersih tidak hanya dilakukan di sumber Seropan di Kalurahan Gombang, Ponjong.
BACA JUGA: Sempat Tertutup Tanah Longsor, Begini Kondisi Akses Jalan Seropan II
Advertisement
Sebab, proyek yang sama tahun ini juga dilaksanakan di sungai bawah tanah Ngobaran di Kalurahan Kanigoro, Saptosari.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto mengatakan, optimalisasi sumber di sungai bawah tanah Seropan sudah dimulai. Rencananya optimalisasi juga dilakukan di sungai bawah tanah Ngobaran.
Hal ini ditandai dengan survei yang dilakukan bersama-sama dengan tim dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) meninjau lokasi sumber dan bak penampungan penunjang pada Jumat (4/8/203).
“Tinjauan bertujuan untuk melihat kesiapan dalam proses optimalisasi sumber di Ngobaran,” kata Toto kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).
Dia menjelaskan, sungai bawah tanah Ngobaran memiliki debit sekitar 200 liter per detik. Namun hingga sekarang yang dimanfaatkan baru 40 liter per detik dan akan ditingkatkan menjadi 140 liter per detik.
“Jelas untuk membangun sendiri tidak mampu, maka butuh kemitraan dalam meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat di Gunungkidul,” kata Toto.
Hingga kini layanan dari Sumber Ngobaran baru menyasar warga di Kapanewon Saptosari, Panggang dan Paliyan. Ia tidak menampik dengan kapasitas produksi 40 liter per detik, aliran belum sepenuhnya lancar karena ada sistem gilir antar pelanggan.
Namun demikian, lanjut Toto, rencana peningkatan menjadi 140 liter per detik diharapkan aliran ke pelanggan makin lancar. Selain itu, sambungan baru juga bisa menyasar warga di Kapanewon Purwosari.
“Sekarang masih proses lelang dengan alokasi pembangunan Rp30 miliar,” katanya.
Kepala Bidang Keterpaduan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air (KPISDA) Serayu Opak,Yuliana Tandju mengatakan, butuh kolaborasi antara PDAM dan BBWSSO dalam rangka optimalisasi sumber air Ngobaran. Hal ini dilakukan agar layanan ke masyarakat bisa terus ditingkatkan.
“Ke depannya bersama-sama mengupayakan dan mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan air baku secara berkelanjutan,” katanya.
Dia menjelaskan, optimalisasi di Ngobaran menggunakan dana APBN senilai Rp28,5 miliar. Rinciannya, Rp28,5 miliar untuk pembangunan intake, jaringan perpipaan. Sedangkan sisanya Rp 1,5 miliar untuk biaya konsultan.
“Untuk tahun ini pembangunan bisa diselesaikan. Sedangkan tahun depan dilanjutkan ke sistem perpipaan guna mendukung layanan ke masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ramai Disebut Maju Pilkada Klaten, Youtuber Ridwan Hanif Ambil Formulir di PKS
- Ramp Check Gabungan di Terminal Tirtonadi Solo, 7 Bus Tidak Laik Jalan
- Mangano Sushi Solo Baru Gelar Lomba Makan Ramen, Rekor Tercepat 39 Detik
- Peningkatan Kualitas, IPHI: Menu Makanan Calhaj Dikirim Langsung dari Indonesia
Berita Pilihan
Advertisement
MUI Desak Jaksa Mahkamah Pidana Internasional Segera Menangkap Netanyahu
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- PHRI DIY Khawatirkan Dampak Larangan Study Tour
- Didemo Warga Pengok akibat Sampah Depo Membeludak, Begini Jawaban DLH Jogja
- BUKU CERDAS MENGELOLA SAMPAH MANDIRI: Hindari Penggunaan Styrofoam, Kelola Sampah Kering Melalui Bank Sampah
- PROGRAM LITERASI MASYARAKAT: DPAD Bedah Buku Spiritual Problem Solving Jangan Kalah oleh Masalah
- FASILITAS PEMERINTAH: Pemuda DIY Bisa Manfaatkan Program Kepemudaan
Advertisement
Advertisement