Ribuan Ternak di Semanu Gunungkidul Divaksin Antraks
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul memastikan vaksinasi antraks di wilayah Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul telah selesai dilakukan. Meski demikian, vaksinasi ini baru tahap satu karena proses penyuntikan akan berlangsung hingga sepuluh tahun ke depan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan, vaksinasi antraks menyasar ternak sapi dan kambing. Total ada sekitar 2.000 ekor ternak yang diberikan vaksin ini.
Advertisement
“Lokasi vaksinasi tidak hanya di zona merah [lokasi temuan kasus di Dusun Jati], tapi juga menyasar zona kuning atau di sekitaran Dusun Jati yang jadi lokasi temuan kasus,” kata Retno kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
Dia menjelaskan, vaksinasi berlangsung sejak awal Agustus ini. Adapun prosesnya diawali penyuntikan antibiotik terhadap ternak dan vaksinasi diberikan berselang dua minggu.
Selain itu, vaksin hanya diberikan kepada hewan yang benar-benar sehat. untuk ternak sakit, akan diobati terlebih dahulu hingga sembuh. “Ternak bunting tidak masuk sasaran,” katanya.
Baca juga: Krisis Air Terjadi Merata di Gunungkidul, Dinsos DIY Siapkan 230 Tangki untuk Dropping
Menurut dia, untuk stok vaksin, dinilai aman karena mendapatkan bantuan sebanyak 11.107 dosis dari Kementerian Pertanian. Rencananya vaksin diberikan setiap enam bulan sekali dan berlangsung selama sepuluh tahun.
“Setiap enam bulan akan ada penyuntikan vaksin ulang,” katanya.
Retno menambahkan, upaya pencegahan penularan penyakit antraks tidak hanya melalui program vaksinasi. Namun ada juga upaya sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, guna mengurangi risiko penularan.
“Salah satunya upaya menghentikan praktik brandu di masyarakat. Selain itu, juga mengimbau kalau ada ternak mati mendadak jangan disembelih supaya risiko penyebaran penyakit dapat dicegah,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Suharno meminta kepada pemkab agar serius dalam penanganan dan pencegahan penyakit antraks. Temuan kasus bukan hal yang baru lagi karena sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Ia pun mendorong agar vaksinasi pada hewan ternak dilakukan secara merata. “Tentu kita semua tidak ingin tren kasus antraks naik lagi karena dapat berdampak negatif bagi peternak maupun petani. Jadi, pemkab harus benar-benar serius melakuan pencegahan,” kata Suharno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
Advertisement
Advertisement