Advertisement
Targetkan 899 Anak, Dinkes Jogja Gencarkan Imunisasi Rotavirus Cegah Diare Akut
Penjabat Walikota Jogja Singgih Raharjo saat peluncuran program imunisasi rotavirus secara simbolis turut memberikan vaksin pada bayi. ist - Pemkot Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja menggencarkan imunisasi rotavirus untuk mencegah diare akut pada anak. Program ini ditargetkan diikuti anak usia dua bulan dimana jumlahnya 899 bayi di Kota Jogja.
Imunisasi rotavirus dilakukan secara tetes ke mulut bayi dengan rasa manis dan tidak menyebabkan efek samping. Mudahnya imunisasi yang mencegah diare akut pada anak ini diharapkan Dinkes Jogja untuk diikuti seluruh anak dengan usia dua bulan.
Advertisement
Kepala Dinkes Jogja Emma Rahmi Aryani menjelaskan program imunisasi ini diadakan sebanyak tiga tahapan pada 2023 ini. Tahap pertama diberikan saat anak berusia dua bulan, tahap kedua saat anak usia tiga bulan, lalu terakhir saat anak berusia empat bulan. “Tahap ketiga dapat diberikan ke anak yang maksimal berusia enam bulan,” katanya, Rabu (16/8/2023).
Penting diketahui, diare akut pada bayi berpeluang sebesar 90% menyebabkan kematian. Data Dinkes Kota Jogja juga menyebut terdapat tren peningkatan kasus diare akut pada anak.
“Pada 2021 di Kota Jogja ada sekitar 500 kasus diare pada anak dan pada tahun 2022 menjadi sekitar 900. Oleh sebab itu imunisasi RV itu juga untuk mengantisipasi agar jangan sampai terjadi lonjakan kasus diare,” kata Emma.
Emma memaparkan seluruh puskesmas di Kota Jogja sudah dapat digunakan untuk melayani imunisasi rotavirus tanpa dipungut biaya.
“Semua 18 puskesmas melayani pemberian vaksinasi atau imunisasi Rotavirus. Di Puskesmas Grati, kalau di dokter praktik swasta itu memang vaksinnya gratis, tapi mungkin ada jasa kliennya,” katanya.
Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo yang menghadiri peluncuran imunisasi rotavirus ini menghimbau para orang tua untuk mengikuti program tersebut. “Kami mengajak seluruh warga Kota di Jogja yang mempunyai bayi segera mendatangi puskesmas terdekat untuk bisa dilakukan imunisasi rotavirus,” katanya.
Secara nasional jelas Singgih, program imunisasi rotavirus juga sudah dilakukan karena diare akut pada bayi perlu diantisipasi bersama. “Diare akut yang menyerang pada anak-anak bisa menyebabkan metabolisme pencernaan terganggu, sehingga bisa mengganggu penanganan stunting, sehingga saya minta agar perangkat kalurahan dan lainnya turut menyukseskan program ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Unggahan Atalia Praratya Banjir Dukungan Usai Kabar Gugatan Cerai
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pendakian Watu Gebyok Kalikuning Ditutup Sementara
- Lima KK Transmigran Kulonprogo Berangkat ke Poso 19 Desember
- Bakmi Jawa, Apem Contong, dan Tradisi Nyumbang Jadi WBTB Gunungkidul
- Simulasi Embarkasi Haji Kulonprogo Ungkap Kendala Parkir dan X-Ray
- Berkah Harga Cabai, Petani Kulonprogo Untung Bersih Rp60 Juta
Advertisement
Advertisement




