Advertisement

Ditanya soal Patung Soekarno, Begini Penilaian Ganjar

Catur Dwi Janati
Rabu, 23 Agustus 2023 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Ditanya soal Patung Soekarno, Begini Penilaian Ganjar Ganjar Pranowo ditemui awak media setelah peresmian patung Soekarno di Omah Petroek pada Rabu (23/8/2023). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo disambut riuh para warga i acara peresmian patung Soekarno di Omah Petroek, Pakem, Rabu (23/8/2023) siang WIB. 

Sejumlah warga terdengar banyak memanggil-manggil nama orang nomor satu di Jawa Tengah itu pasca acara. Beberapa di antaranya meminta salaman dengan Ganjar, sementara lainnya bahkan bergantian mengajak foto. Tua, muda bahkan anak-anak bergantian berfoto dengan Ganjar.

Advertisement

Terkait dengan patung yang diresmikan dan Omah Petroek, Ganjar punya pandangannya sendiri. Pria berambut putih itu menilai letak patung Soekarno yang diresmikan di area Pakem memiliki lanskap yang sangat apik. "Saya kira lanskapnya bagus," ungkapnya, Rabu.

BACA JUGA: Ganjar Ditantang Debat di UI, Begini Respons Sekjen PDIP

Tidak hanya lanskapnya, Ganjar juga menyoroti bentuk patung Soekarno yang menurutnya juga bagus. Apalagi nilai yang diusung dari berdirinya patung ini kata Ganjar jauh lebih bagus lagi. "Optik patungnya bagus. Tetapi nilainya jauh lebih bagus," kata dia.

Patung Soekarno yang diresmikan di Omah Petroek berdiri setinggi enam meter. Di bawahnya, tepatnya di sekitar patung, dipasang lima batu dari Gunung Merapi  sebagai wujud butir-butir Pancasila.

"Tentu saja ada nilai-nilai ke-Indonesiaan yang masuk dari butir-butir Pancasila itu mesti kita laksanakan. Jadi Pancasila-nya mesti in action. Di sinilah kemudian pendekatan-pendekatan budaya itu dilakukan," ungkapnya

Ganjar juga memberi tanggapannya perihal eksistensi Omah Petroek yang menjadi tempat berkumpulnya beragam kalangan untuk membahas permasalahan bangsa. Juga merumuskan solusi-solusi dari problem tersebut dengan pendekatan kebudayaan.

"Ternyata di sini berkumpul para seniman agamawan, tokoh masyarakat yang bisa berdiskusi pada banyak hal, tentang problem bangsa dan negara, dan bagaimana solusinya dengan pendekatan kebudayaan. Menurut saya bagus sekali," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement