Pengelolaan Ekonomi Kreatif Terus Ditingkatkan
Advertisement
SLEMAN—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman terus berupaya meningkatkan kualitas pengembangan dan pengelolaan ekonomi kreatif di wilayahnya. Hal ini mengingat perkembangan ekonomi kreatif yang cukup pesat di Bumi Sembada. Untuk itu, pengelolaan ekonomi kreatif ke depan harus mampu menjangkau ke semua 17 subsektor ekonomi kreatif.
Sub Koordinator Atraksi Wisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman, Rini Wahyu Hestari mengatakan saat ini pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pengembangan dan pengelolaan ekonomi kreatif dengan harapan ke depan dapat menjangkau ke semua 17 subsektor ekonomi kreatif.
Advertisement
Berdasarkan pemetaan dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) tahun 2017, Kabupaten Sleman ditetapkan sebagai kabupaten dengan tiga subsektor ekonomi kreatif unggulan yaitu subsektor ekraf film, animasi dan video; subsektor kriya bambu; serta subsektor seni pertunjukan. "Harapannya, ketiga subsektor ini menjadi pengungkit kemajuan subsektor ekonomi kreatif lainnya," kata Rini.
Selain itu, adanya fasilitasi dari Pemerintah Pusat melalui Bekraf pada 2017 kepada Sleman Creative Community berupa revitalisasi dua bangunan di Taman Kuliner menjadi Sleman Creative Space ke depan akan benar-benar dimaksimalkan untuk perkembangan subsektor ekonomi kreatif yang ada.
Baca juga: Musyawarah Pengadaan Lahan Tambahan Tol Jogja-Bawen Ditarget Rampung September
Tidak hanya subsektor film, animasi dan video; subsektor kriya bambu; dan subsektor seni pertunjukan, keberadaan Sleman Creative Space juga bisa dioptimalkan untuk kemajuan subsektor ekonomi kreatif lainnya.
Untuk itu, beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman telah membentuk Komite Ekonomi Kreatif yang terdiri atas orang-orang yang kompeten di bidangnya pada 2019.
Selain itu, akan ada revitalisasi Sleman Creative Space menjadi Sleman Creative Park. Diharapkan keberadaaan Sleman Creative Park ini mampu mendongkrak dan menggerakkan sub sektor ekonomi kreatif yang lebih luas di Sleman.
Tiga sub sektor ekonomi kreatif unggulan di Sleman ini terus dikembangkan sebagai generator untuk mengungkit sub sektor ekonomi kreatif yang lainnya. "Harapannya, akan lebih banyak sub sektor ekonomi yang dapat berkembang,” kata Rini.
Selain itu, Pemkab Sleman juga mencanangkan bulan Oktober sebagai Bulan Kreatif bagi Kabupaten Sleman. Kegiatan ini ditandai dengan digelarnya Sleman Creative Week. Kegiatan Sleman Creative Week merupakan kegiatan tahunan dan tahun ini pelaksanaannya masuk tahun ketiga.
Sleman Creative Week terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan kreatif yang digelar sepanjang Oktober. “Tahun ini rangkaian acara diawali dengan Ngaran Kite Festival di Dusun Ngaran, Margokaton, Seyegan pada 9-10 September 2023 dilanjutkan Festival Gulali pada pekan pertama Oktober, Sleman Creative Week di Sleman Creative Space, Taman Kuliner Condongcatur pada 20–21 Oktober, dan Bedog Art Festival di Studio Banjarmili, Kradenan, Banyuraden, Gamping pada 21-22 Oktober. Semua acara ini kami rangkai dalam Bulan Ekonomi Kreatif Kabupaten Sleman,” kata Rini. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Masuk Masa Tenang, Satpol PP Gunungkidul Mulai Copoti APK Paslon
- BMKG DIY Prediksi Hujan Terjadi pada Hari Pemungutan Suara 27 November 2024
- Tersengat Listrik, Warga Nanggulan Kulonprogo Meninggal Dunia
- Anggaran Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Rp26 Miliar Masuk ke BTT APBD 2025
- Jelang Pemungutan Suara Pilkada, Fraksi Gerindra DIY Serukan Tindakan Tegas Praktik Money Politik
Advertisement
Advertisement