Didukung Dana Keistimewaan, Desa Wisata di Kulonprogo 3 Kali Raih ADWI
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Peran dana keistimewaan DIY telah banyak dirasakan masyarakat terutama di sektor pariwisata. Dana ini digelontorkan melalui beragam program desa wisata yang langsung menyasar masyarakat luas.
Salah satu di antaranya program untuk mendukung desa wisata di Kulonprogo. Berkat dukungan dana keistimewaan DIY, Kulonprogo tiga kali meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Advertisement
Pertama diraih oleh Desa Wisata Tinalah di Purwoharjo, Samigaluh pada 2021. Kemudian tahun 2022 Desa Wisata Widosari di Ngargosari, Samigaluh kembali meraih ADWI dan terbaru penghargaan ADWI 2023 jatuh kepada Desa Wisata Hargotirto, Kokap.
BACA JUGA : Jokowi Bertemu Anies untuk Tawarkan Gibran Jadi Cawapres, Ini Faktanya
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho menjelaskan ketiga desa wisata tersebut mendapatkan dukungan danais melalui program yang digulirkan oleh Dinas Pariwisata Kulonprogo. Beragam program tersebut mampu memotivasi perkembangan desa wisata hingga memperoleh penghargaan tersebut.
“Selama ini kan dana keistimewaan itu persepsinya hanya untuk budaya tari-tarian seni, tetapi ini budaya dalam arti luas, termasuk menyasar pariwisata, dalam hal ini desa wisata. Seperti di Kulonprogo ini ada tiga desa wisata mendapatkan ADWI berturut-turut karena didukung dengan dana keistimewaan,” kata Aris Selasa (22/8/2023).
Ia menambahkan dukungan danais pada desa wisata tersebut memang tidak hanya dalam bentuk bantuan keuangan khusus (BKK). Akan tetapi danais yang masuk pada kegiatan di Dinas Pariwisata Kulonprogo. Dana tersebut di antaranya digunakan untuk pembangunan fasilitas seperti pembangunan jalur menuju destinasi lewat program padat karya. Kemudian dukungan danais untuk menggelar berbagai event dan pendampingan secara intensif untuk pengembangan destinasinya.
“Kalau Desa Widosari sudah dapat 5 paket BKK padat karya. Kalau yang lain [Tinalah dan Hargotirto] pendampingan dan fasilitasi event untuk mendorong peningkatan kunjungan dan kualitas destinasi. Kalau BKK ada yang berupa padat karya Jogja Istimewa untuk jalan menuju objek wisata,” katanya.
Aris mengatakan destinasi lain yang belum mendapatkan program danais sebenarnya bisa mengajukan melalui kabupaten untuk mengembangkan potensi wisatanya. Akan tetapi terpenting, warga masyarakat harus memiliki komitmen bahwa desanya dikembangakan menjadi destinasi wisata.
“Kulonprogo ini sudah hattrick ADWI ini luar biasa, akan lebih luar biasa lagi ketika yang sudah diperoleh ini dijaga, dipelihara. Destinasi harus dibikin ngangeni dengan berbagai inovasinya, karena kalau tidak kangen orang datang hanya sekali lalu sudah,” ujarnya.
Aris mengatakan prinsipnya Pemda DIY siap memberikan dukungan terhadap pengembangan potensi wisata masyarakat. “Misalnya di desa wisata itu ada kesulitan menempatkan busnya ini menjadi bagian yang harus diperbaiki dan menjadi masukan kami bersama tim angggaran pemerintah daerah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Belasan Terdakwa Pungli Rutan KPK Dituntut hingga Enam Tahun Penjara
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Watsons Resmi Buka Toko Baru di Jogja City Mall
- Ada 160 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Bantul, Sekda: Yang Tidak Tercatat Lebih Banyak
- Diduga Ngebut, Kawasaki Z250 Tabrak Motor dan Mobil Parkir, Pengendara Luka-luka
- Kunjungi Pasar Prawirotaman, Mendag Pastikan Harga Minyakita Turun Pekan Ini
- Antisipasi Kecurangan Jelang Nataru, Mendag Budi Santoso Bakal Cek SPBU Seluruh Indonesia
Advertisement
Advertisement