Masuk Wilayah Paling Rawan, Ini Langkah Bawaslu Sleman Jelang Pemilu 2024
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah usaha dan antisipasi dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sleman, terkait hasil Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dikeluarkan oleh Bawaslu Pusat.
Sesuai dengan IKP dari Bawaslu pusat dan Bawaslu DIY, dari empat kabupaten dan satu kota di DIY, Sleman menjadi wilayah berkategori paling rawan di DIY. Sedangkan, Kota Jogja, Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulonprogo masuk kategori kerawanan sedang.
Advertisement
Koordinator Divisi Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Data Informasi Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar mengatakan pihaknya melakukan pencegahan sesuai dengan dimensi kerawanan yang ada di IKP Bawaslu pusat. Di mana, pencegahan dan penyesuaian dilakukan terkait dengan penyelenggaraan dan kontestasi.
BACA JUGA: Lantik Seorang Panwascam, Bawaslu Kulonprogo: Awasi Merti Dusun!
Dalam konteks penyelenggaraan, Bawaslu Sleman sempat menjelaskan mengenai masalah pemenuhan hak pilih hingga sengketa Pemilu 2019. Sedangkan dimensi dimensi kontestasi, informasi, masih ada temuan hoaks dan kampanye bernada SARA pada Pilkada 2020.
Untuk itu, Bawaslu Sleman terus melakukan koordinasi dengan KPU setempat untuk mencegah persoalan yang sama pada Pemilu 2024.
"Kami minta masukan itu dijalankan. Termasuk hak pemilih. Semisal, masalah kekurangan surat suara. Harus ada pemetaan dari sekarang," katanya, Sabtu (26/8/2023).
Selain itu, Arjuna menyebut persoalan yang harus segera ditangani adalah terkait penyediaan TPST khusus. Sebab, saat ini berdasarkan data pemilih ada 10.000 orang yang akan menggunakan hak suara di TPS khusus. Padahal, potensi mahasiswa dan pemegang hak pilih yang menggunakan suaranya di TPS khusus mencapai ratusan ribu.
"Kami juga berharap ada regulasi dari pusat agar pemilih bisa menggunakan hak suaranya. Kami sendiri membuka layanan pemegang hak pilih yang masuk masuk daftar pemilih," katanya.
Bawaslu sejauh ini, kata Arjuna juga terus meminta kepada masyarakat dan pendukung untuk berkampanye dengan sehat dan tidak saling serang. "Pengawasan tentu tetap kami optimalkan sampai di tingkat bawah," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
- 3 Alasan Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini - Sukamto di Pilkada Sleman
- KPU Bantul Petakan TPS Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Lokasinya
- Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja
- Kampanye Pilkada Kulonprogo Rampung, Logistik Siap Dikirim
Advertisement
Advertisement