UU Keistimewaan DIY Harus Terus Dirawat
Advertisement
KULONPROGO—Undang-undang Keistimewaan (UUK) DIY memasuki umur yang ke-11 tahun pada Kamis (31/8/2023).
Apabila disamakan dengan proses kehidupan manusia, UUK masih dapat berkembang menuju kematangan.
Advertisement
Puncak peringatan 11 Tahun UUK DIY digelar di Lapangan Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo, Kamis. Acara yang mengambil tema Kaistimewan Adheganing Amerta itu dihadiri Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, Pj Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti, Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, dan pejabat lainnya.
Aris Eko Nugroho mengatakan UUK harus terus dirawat dan dimatangkan sehingga tujuan dari undang-undang tersebut dapat tercapai. "Dengan bantuan semua pihak, apalagi ada keguyuban dari masyarakat di DIY, semua [harapan terhadap UUK] dapat dilalui dengan baik," kata Aris di Lapangan Secang, Kamis (31/8/2023).
BACA JUGA: 11 Tahun Keistimewaan DIY, Kemantren Danurejan Bikin Museum dan Pentas Seni
Hadirnya UUK DIY memberikan arti dan makna yang sangat penting bagi DIY dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Substansi istimewa bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat dalam kontrak politik antara Nagari Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Puro Pakualaman dengan Pemimpin Besar Revolusi Soekarno.
Aris kembali menjelaskan betapa penting untuk bersama-sama merefleksikan UUK DIY, terutama untuk generasi muda. Oleh karena itu, perlu adanya diseminasi informasi mengenai segala berkaitan dengan capaian 11 tahun UUK DIY. Maka digelarlah rangkaian acara peringatan 11 tahun UUK DIY yang mencapai 1.064 acara dan kegiatan.
Peringatan kali ini menjadi lebih istimewa dan meriah karena mengambil tempat di Kalurahan Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo, dengan stan UMKM yang menyajikan ratusan macam produk berkualitas.
Rangkaian acara selama tiga hari di Pengasih telah memberikan warna tersendiri mengenai manfaat adanya UUK, terutama di Kalurahan Sendangsari, yang menjadi salah satu lokus penurunan angka kemiskinan. Acara yang menyedot perhatian banyak warga diharapkan mampu menjadi sarana menyampaikan pesan bahwa Danais menyasar semua lapisan masyarakat.
Jati Diri
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan peringatan 11 tahun UUK DIY menjadi momen untuk kembali ke jati diri dan identitas budaya. "Tepat kiranya apabila kita merefleksikan semangat kearifan lokal sebagai pemandu batin dan pikiran demi mencapai tatanan masyarakat yang mulat salira dan tepa salira berlandaskan pada solidaritas sosial," kata Paku Alam X.
Paku Alam X mengaku bersyukur karena di DIY sudah banyak desa berkembang dalam berbagai bentuk yang menjadi semakin kuat, maju, mandiri, kredibel, dan demokratis.
Pj Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan sesuai dengan UU No.13/2012 tentang Keistimewaan DIY, telah diamanatkan keistimewaan untuk menyejahterakan rakyat.
“Keistimewaan ini untuk menyejahterakan masyarakat, aman, nyaman. Itu yang menjadi titik agar Dana Keistimewaan [Danais] dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Made.
Made kembali menyinggung Danais yang dapat digunakan untuk akselerasi pengembangan suatu wilayah seperti di Kapanewon Pengasih. Di Sendangsari, Danais telah terdistribusikan dalam berbagai bidang seperti pertanian, perikanan, penataaan kawasan, dan RTLH.
“Saya kira Danais sangat bermanfaat untuk wilayah ini agar lebih maju dan berkembang. Dengan begitu dapat setara dengan wilayah-wilayah [maju] lain,” katanya.
Dipadati Warga
Acara puncak peringatan HUT ke-11 Keistimewaan DIY di Lapangan Secang, Sendangsari, Pengasih telah dimulai dari pukul 15.30 WIB. Berbagai suguhan diberikan seperti tarian anak, cokekan, gejog lesung, jaranan mahesmari, dan tari angguk di sesi pertama. Lalu, sesi kedua ada pentas Orkestra Bayu Madu Swara, pentas musik Extravagongso, pentas musik Nyi Ageng Etnic, dan ditutup dengan pentas musik Ngatmo Mbilung.
Masuk ke sesi dua, halaman depan panggung semakin dipadati warga yang bersama-sama merayakan 11 tahun UUK dengan gembira melalui suguhan pentas. Baik anak muda maupun orang tua semua duduk bersama dan bersenang-senang.
Warga yang tumpah ruah juga menyambangi stan-stan UMKM. Para pelaku UMKM pun tampak sibuk melayani pembeli. Salah satu pelaku UMKM yang merupakan anggota Asosiasi Mulia Boga Nusantara, Yuliana, mengatakan dirinya membawa produk UMKM miliknya yang bermacam jenisnya. “Saya membawa produk dari olahan tepung sampai rengginang singkong dan sale pisang,” kata Yuliana.
Yuliana mengaku produknya telah teruji kualitasnya karena telah memiliki PIRT, BPOM, NIB, dan sertifikat halal. Dengan terujinya kualitas produk tersebut, Yuliana masih perlu mengenalkan produknya ke masyarakat luas.
“Kalau bisa tahun depan tetap ada acara semacam ini di Kulonprogo agar kami dapat mengenalkan produk. Agar masyarakat sekitar dan Indonesia tahu. Dengan begitu kan artinya Danais benar-benar tersalurkan kepada masyarakat dan pelaku UMKM seperti kami,” katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement