Advertisement

Promo November

11 Tahun Keistimewaan DIY, Kemantren Danurejan Bikin Museum dan Pentas Seni

Media Digital
Kamis, 31 Agustus 2023 - 23:17 WIB
Abdul Hamied Razak
11 Tahun Keistimewaan DIY, Kemantren Danurejan Bikin Museum dan Pentas Seni Kegiatan peringatan 11 tahun Undang-undang Keistimewaan DIY di Kemantren Danurejan, Kamis (31/8) malam. Harian Jogja - Triyo Handoko

Advertisement

JOGJA—Kemantren Danurejan, Kota Jogja, menggelar serangkaian kegiatan memperingati 11 tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY pada Kamis (31/8/2023) malam. Kegiatan tersebut dari membuat living museum, pentas seni, hingga pawai budaya.

Living museum yang dibikin Kemantren Danurejan bersifat non-permanen dan menampilkan berbagai arsip dan dokumen sejarah.

Advertisement

Mantri Pamong Praja Kemantren Danurejan, Bambang Endro Wibowo, menjelaskan pameran arsip tersebut bertujuan untuk menghidupkan kembali sejarah wilayahnya yang berkelindan dengan sejarah keistimewaan DIY.

BACA JUGA: Didukung Dana Keistimewaan, Desa Wisata di Kulonprogo 3 Kali Raih ADWI

“Pentas seni dan pawai budaya diikuti oleh tiga kelurahan yang berada di Kemantren Danurejan yaitu Kelurahan Bausasran, Tegalpanggung dan Suryatmajan. Pagi tadi [kemarin] mereka mengirim perwakilan bergandanya untuk ikut pawai, malam ini juga dalam pentas seni ada perwakilannya,” jelas Bambang saat sambutan.

Bambang menjelaskan sejarah dan budaya ini jadi hal penting untuk terus dilestarikan dalam momen 11 tahun keistimewaan DIY. “Agar generasi muda memahami pentingnya keistimewaan DIY dari akarnya yang ada dalam sejarah dan budaya,” ujarnya.

Kemantren Danurejan berkomitmen, jelas Bambang, untuk terus melestarikan sejarah dan budaya DIY. “Kegiatan ini juga didukung Dana Keistimewaan maka kami akan terus mengupayakan penggalian sejarah dan budaya untuk mendukung keistimewaan DIY,” katanya.

Mantri Anom Kemantren Danurejan, Narotama, menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut bertajuk Setapak Danurejan. “Tak hanya budaya dan sejarah, kegiatan ini juga mendukung ekonomi masyarakat Danurejan dengan memfasilitasi UMKM dalam memasarkan produknya dalam kegiatan,” jelasnya.

Narotomo menyebut penggalian sejarah dan budaya di Kemantren Danurejan akan dilakukan dengan meneliti tiap kampung yang berada di wilayahnya. “Nama Danurejan sendiri dulu adalah Patih Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tentu kami yakin ada potensi pengetahuan yang luar bisa dalam wilayah kami yang perlu digali lagi,” ujarnya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

SMKK Amanah Husada Segera Punya Gedung Baru

SMKK Amanah Husada Segera Punya Gedung Baru

Jogjapolitan | 41 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementerian BUMN Targetkan Kenaikan Deviden BUMN di Tahun 2025 Sebesar Rp90 Triliun

News
| Selasa, 26 November 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement