Peringati 11 Tahun UU Keistimewaan DIY, Ratusan Atraksi Seni Budaya Digelar di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kundha Kabudayan atau Dinas Kebudayaan menggelar drama musikal Bhumi Watu Obong di Taman Budaya Gunungkidul di Kalurahan Logandeng, Playen, Kamis (31/8/2023) malam. Pementasan tersebut digelar sebagai rangkaian acara peringatan UU Keistimewaan DIY yang ke-11 tahun.
Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Choirul Agus Mantara mengaku puas dengan penyelenggaraan drama musikal Bhumi Watu Obong. Pasalnya, pentas berlangsung dengan meriah dan berjalan dengan lancar.
Advertisement
Menurut dia, pementasan tidak hanya untuk melestarikan seni dan tradisi di Gunungkidul. Namun, juga sebagai rangkaian peringatan ke-11 UU Keistimewaan DIY. “Acara peringatan sudah dimulai sejak 11 Agustus dan berakhir pada 11 September mendatang,” kata Mantara kepada wartawan, Kamis malam.
Dia menjelaskan, peringatan di tahun ini mengambil tema Adheganing Amerta. Istilah berbahasa Jawa ini memiliki arti luas tentang Keistimewaan DIY dalam pelestarian budaya.
BACA JUGA: 11 Tahun UU Keistimewaan DIY, Masih Ada PR Bagaimana Atasi Kemiskinan & Pengangguran
Keistimewaan ini memiliki semangat reformasi pemberdayaan serta menyejahterakan masyarakat di DIY. Proses tersebut juga dibarengi dengan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat. “Tujuan utamanya tetap mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Mantara menjelaskan, didalam peringatan total ada 203 kegiatan pementasan seni atraksi dan gelar even budaya. Rinciannya sebanyak 82 even diselenggarakan di tingkat dusun, 108 even diselenggarakan di tingkat kalurahan serta kapanewon.
Adapun sisanya sebanyak 13 kegiatan penyelengaraannya ditangani langsung oleh Dinas Kebudayaan Gunungkidul. secara total juga ada 239 grup atau kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam perayaan. “Memang akan berakhir pada 11 September, tapi puncak perayaan dilaksanakan har ini [Kamis malam] dengan menyelenggarakan drama musikal Bhumi Watu Obong,” katanya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengapresiasi penyelenggaraan drama musikal Bhumi Watu Obong guna memperingati Keistimewaan DIY. Pementasan ini merupakan kreasi seni untuk menggambarkan kisah perjalanan kehidupan di Gunungkidul. “Keberadaan taman budaya tidak hanya untuk pelestarian, tapi juga bagian pengembangan seni budaya yang dimiliki,” katanya.
Menurut dia, drama musikal Bhumi Watu Obong menjadi salah satu kreasi inovasi dalam seni pertunjukan. Diharapkan muncul kreasi-kreasi baru untuk menambah khasanah kesenian dan tradisi di Gunungkidul. “Dinas kebudayaan sekarang sedang menggarap drama kolosal bertemakan Gandrung Gunungsewu dan Gandrung Maneges,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Serahkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Awasi Pilkada, Jaringan Demokrasi Indonesia Gandeng Mahasiswa UAD
- Bawaslu Jogja Petakan Kerawanan TPS Saat Pilkada
- Meracik Jamu, Tidak Serumit yang Anda Pikirkan
- Asitantra Bakal Gelar K'wari dengan Lakon Misteri Bengawan Sore Ampak-ampak Ing Panolan
- KPU Kota Jogja Mengantisipasi Bencana Hidrometeorologi Saat Pilkada, Ini Caranya
Advertisement
Advertisement