Advertisement

Promo November

Saparan Bekakak Kembali Digelar, Ini Maknanya

Catur Dwi Janati
Sabtu, 02 September 2023 - 19:57 WIB
Sunartono
Saparan Bekakak Kembali Digelar, Ini Maknanya Suasana Saparan Bekakak yang digelar pada Jumat (1/9/2023). - Istimewa // Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Upacara adat Saparan Bekakak kembali digelar Jumat (1/9/2023). Upacara yang syarat akan akan makna budaya.

Lurah Ambarketawang, Sumaryanto mengungkapkan Saparan Bekakak rutin diadakan setiap tanggal 15 bulan Sapar dalam penanggulangan Jawa. Upacara ini ditujukan untuk menghormati pengabdian tokoh masyarakat di daerah tersebut yakni Ki Wirasuta dan istrinya, seorang abdi dalem yang setia terhadap Sri Sultan Hamengkubuwono I atau Pangeran Mangkubumi.

Advertisement

Puncak Saparan Bekakak diawali dengan kegiatan seremonial di lapangan kantor Kalurahan Ambarketawang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta kirab. Acara kemudian dilanjutkan dengan kirab bekakak menuju situs Gunung Gamping. Dalam perjalanan kirab  turut ditampilkan sejumlah ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk yang unik, pasukan bregada dan berbagai kesenian lainnya.

BACA JUGA : Sleman Punya 21 WBTb Baru, Disbud Siapkan Langkah Pengembangan hingga Pemanfaatan

Salah satu agenda inti dalam Saparan Bekakak ialah rombongan kirab membawa bekakak yang kemudian menyembelih secara simbolis bekakak tersebut di Gunung Gamping. Bekakak sendiri merupakan boneka tiruan berbentuk sepasang pengantin yang terbuat dari tepung ketan dan diisi dengan gula merah. Tujuannya ialah untuk memohon keselamatan bagi masyarakat sekitar agar terhindar dari segala macam bencana.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengapresiasi masyarakat Ambarketawang yang telah menggelar kegiatan ini. Dia menilai kegiatan ini menjadi wujud greget masyarakat dalam melestarikan budaya yang sudah ada di Ambarketawang sejak ratusan tahun yang lalu. Semangat golong gilig masyarakat Ambarketawang ini kata Kustini adalah modal yang penting guna mendorong pembangunan di wilayah tersebut.

"Ini menandakan Kalurahan Ambarketawang masyarakatnya guyup rukun, kompak, dan semangat untuk nguri-uri kebudayaan dan kearifan lokal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cegah Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Pemerintah Diminta Menindak Praktik Kecurangan Program JKN

News
| Jum'at, 15 November 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Berwisata ke Labuan Bajo, Ini Rekomendasinya

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 07:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement